you're reading...
Fiktif

…and this is all about (by. Tyan)

1 dari 3 pemenang A Writing Contest
Baca dulu 4 episod awal: 1/2/3/4

Seperti biasa aku menghabiskan waktuku dengan pria yang kucintai. Bercanda, bercengkerama berdua sembari menanti senja. Ketika kami sedang asyik menikmati sore di pinggir teras, tiba-tiba dia menerima telepon dan buru-buru pamit. Ia kemudian mengecup keningku dan meninggalkanku sendiri.

“Siapa?” aku sempat bertanya.
“Tika…” jawabnya cepat lalu keluar dari pintu.

Hatiku berdesir.
Ah, Tika…

***

Dia tak lagi datang.
Sudah berhari-hari dia membuat hariku tak lagi tenang. Entahlah, mungkin aku sudah kecanduan olehnya, sehingga tanpa dia hadir di sini, rumahku terasa sangat kosong…

Ketika aku sedang asyik menonton televisi, dering telepon membuatku beranjak dari sofa.

“Halo…?”

“Tante, ini Tika!” Aku mendengar suara yang penuh dengan kemarahan juga rasa  sesak yang meluap-luap.

“Iya, Tika.. Ada apa?”

“Tante….Apa sich yang tante mau dari papa!!! Sudah puaskah tante menghancurkan keluarga kami…. Tolong, Tante… Please, jangan ganggu Papa Tika… Mama Tika sakit… Mama Tika butuh Papa… Tika butuh apa…”

Aku tak bisa berkata apa-apa.

“Tante mau ngerti, kan? Tante bisa ngertiin perasaan Tika, kan….”

Suara gadis kecil itu terdengar parau di telingaku. Ah, little girl… I just wish that I would never be the woman who hurt you..

“Tika mohon, Tante. Jangan ganggu Papa dan Mama lagi!”

Kemudian telpon itu terputus.
Tepat ketika aku merasa dadaku mulai sesak. Sakit sekali. Aku tidak dapat menghentikan air mata yang terus mengalir deras, air mata yang tak bisa segera habis meski terus kuhapus dengan ujung jemariku. Ini bukan telepon dari Tika yang pertama. Ini sudah untuk yang kesekian kalinya telepon itu berdering dengan suara Tika berteriak marah sambil menangis di sana.

Ah,
What the hell that I’m doing?
I’m a good woman! I’m not some bitches who easily ruin some one’s marriage!

Suara Tika terngiang-ngiang di dalam telingaku, membuat seluruh keinginanku untuk terus bersama dengan kekasihku menghilang. I’m an educated woman and I know that I’m hurting a child and a woman. Aku harus meninggalkan lelaki itu, lelaki yang telah membuatku jatuh cinta… again, and again… every day… Lelaki yang sangat aku kenal harum rambutnya dan wangi tubuhnya yang maskulin. Campuran cologne dan after shave, serta tembakau yang terbakar.

Pria yang selalu mengatakan, “Aku sayang sama kamu…”

Juga tak pernah bisa berhenti untuk bilang, “I’m in love with her… I’m sorry…“

Dengan air mata yang mengalir deras tanpa kendali, segera aku memutuskan untuk menuliskan sebuah surat untuknya, karena jujur saja.. untuk mengungkap jujur di depan kedua mata beningnya, membutuhkan kekuatan ekstra dan hati yang kokoh! Aku tak berdaya… Aku tak bisa… Because I’m in love with him… And that’s why I have to leave him, for good…

***

Hey, you…

Tika menelepon. Baru saja. Hatiku teriris mendengar kata-katanya dan percayalah, aku merasakan kepedihan di dalam tangisnya. Dan kamu tahu kan, kalau aku hanya seorang perempuan yang tak berdaya karena jatuh cinta padamu? Aku adalah perempuan yang selalu terbang melayang setiap ada di sisimu, setiap merasakan hadirmu?

Sayang, kini aku terjatuh. Terkapar tak berdaya di atas tanah gersang yang tadinya penuh cinta. Tanpa kamu, sayap cintaku, aku bukan lagi seseorang yang istimewa.

I will always remember your kisses… Our kisses.
I will always remember the day we held each other tight and assumed that we’re living in an empty space, just the two of us.

Itu adalah hari-hari yang membuat senyumku tak pernah hilang dari wajahku.
Itu adalah hari-hari ketika aku merasakan kebahagiaan yang sejati…

Tapi aku salah… because when it was truly a love… I would never hurt someone else…

Telepon dari Tika menyadarkan aku pada kenyataan bahwa kamu tak pernah bisa aku miliki. Meskipun aku tak pernah menduga akan secepat ini kita berpisah, tapi jauh di dalam hatiku, sebenarnya aku tahu kalau semua ini pasti akan terjadi. Aku harus mengembalikan kamu, kembali dalam pelukan orang-orang yang mencintaimu dan membutuhkanmu. Yeah, I need you.. like I always do… But you are not mine and never will be.

Hhh..

Guess, I was a total bitch to your daughter and wife.
Guess, I was a silly woman who fell in love so bad with the wrong guy,
And yes… guess, I was making the wrong decision to let my story grew wild.

Tapi aku bahagia.
Karena paling tidak, aku sudah memberikan akhir cerita yang bahagia.
Untukmu, pasti.
Dan tidak untukku, pastinya.

With all the heart that’s left,
Me.

Lelaki itu membaca sepucuk surat yang tertinggal di meja makan dengan hati yang bergetar. Dia terduduk lemas di atas sofa sambil membakar rokoknya. Perempuan itu sudah pergi, meninggalkannya, membuat apartemen yang sengaja dibelikannya untuk perempuan itu sebagai hadiah, kini kosong tak bernyawa.

Tak ada lagi perempuan ceria itu. Seorang perempuan yang senyumnya begitu indah.
Sudah tak ada lagi pelukan manjanya.
Sudah tak ada lagi kecupan-kecupan sayangnya.

Dia sudah pergi.
Dan lelaki itu tahu, dia tak sanggup melarangnya pergi…

ah, I love you, Sayang…
And I’m sorry for hurting you……

***

tyanjogjack@wordpress.com

About Lala Purwono

Published writer (or used to be, darn!). A wife. A mom. A friend that you can always count on.

Discussion

16 thoughts on “…and this is all about (by. Tyan)

  1. 🙂 nunggu versi, mba lala…
    Btw, linknya salah lagi… 😦
    chayo…
    tyan

    Posted by tyan | December 22, 2008, 1:26 pm
  2. Terus terang novelnya jadi cantik berkat mba lala…
    thank bgt yuph…
    Met hari ibu buat semuanya… 🙂

    Posted by tyan | December 22, 2008, 1:35 pm
  3. Cerita yang menyentuh kalbu… dan kian banyak terjadi saat ini. Ada apa dengan cinta? 😦

    Posted by Hejis | December 22, 2008, 1:39 pm
  4. well cinta itu selain perasaan juga pilihan, krn trnyata kita bisa jatuh cinta kpd beberapa orang yang tepat, alias matching secara personaliti. Jadi, walo bagaimana pun cintanya ga ada istilah you are the one and the only one, hehehee… sebenarnya itu bukan perasaan lagi tapi sebuah keputusan, seseorang memutuskan untuk merasa hny dapat mencintai satu orang (pdhl ga perlu begitu) dan akibatnya membenarkan tindakan2 selanjutnya atas nama cinta. Padahal pada akhirnya cinta saja bukan jaminan sebuah kebahagiaan, cinta itu cuma modal, unsur2 penunjang lainnya seperti kesiapan mental, kesetiaan, tanggungjawab (well these boring stuffs–i know) itulah yang menjamin kebahagiaan dan kelanggengan untuk jangka panjang.

    Great story, sebuah langkah yang tepat memutuskan untuk pergi dari hubungan yg hanya sia-sia.

    Posted by -G- | December 22, 2008, 1:49 pm
  5. Uhhhmm….so sweet…
    Ceritanya menyentuh banget..

    Posted by Ullyanov | December 22, 2008, 3:15 pm
  6. begtuh cinta….
    hhmm….
    mbak tyan nya ternyata pinter jg y..hehe..

    Posted by sarahtidaksendiri | December 22, 2008, 3:20 pm
  7. aQ jg teringat seseorang gr2 cerita ini… 🙂

    Posted by sarahtidaksendiri | December 22, 2008, 3:22 pm
  8. uhukk uhukk uhukkkk…

    *menye.. menye mode on*

    ^_~

    Posted by Indah Sitepu | December 22, 2008, 3:39 pm
  9. Ceritanya sangat klimaks.. Seru mbak…

    Posted by BLOGGER pemula | December 22, 2008, 3:44 pm
  10. Cinta tak harus memiliki….beruntunglah Tika, karena perempuan tadi akhirnya menyadari langkahnya…

    Posted by edratna | December 22, 2008, 7:04 pm
  11. wah…pantes menang…
    selamat untuk tyan, lainnya mana jeung…?

    Sudah ada dua orang….
    Coba check di side bar kanan.. 🙂

    Posted by geRrilyawan | December 24, 2008, 5:00 am
  12. Mungkin bukan hanya apartemen itu yang kosong. Sebenarnya sebuah kamar didalam hati laki-laki itupun sekarang sudah kosong, hampa.

    Posted by Sony | December 24, 2008, 3:29 pm
  13. Mm…hidup itu pilihan. Dihadapan kita akan banyak pilihan yang harus kita pilih. Memilih yang terbaik dan paling tepat bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dan perempuan itu sudah memilih yang terbaik dan paling tepat…..

    Kalo diawal cinta kita tahu bahwa itu tak mungkin… tak perlu menyakiti diri sendiri

    Posted by prameswari | December 25, 2008, 6:56 am
  14. ceritanya bagus euy…
    aku mo pahami cinta dulu ahhh…?? 😆
    salam kenal mbak, 😉

    Posted by Didien® | January 8, 2009, 3:40 pm

Trackbacks/Pingbacks

  1. Pingback: Curhat (2) « Tyanjogjack’s Blog - December 22, 2008

Leave a comment

Catatan Harian

December 2008
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031