Dia diam. Menarik napas. Saya tahu, ada bayangan si Bapak Satu Itu (yang selalu saya sebut sebagai Bajingan Kampret saking sebelnya saya dengan laki-laki sinting itu!) sedang bermain-main di dalam pikiran sahabat saya. Menyakitkan sekali setiap ingat ketika dia menangisi lelaki gebleg itu. Tapi saya sadar.. saya juga ingat… sahabat saya pernah merasa benar-benar bahagia ketika menghabiskan waktunya dengan laki-laki yang sekarang sudah menikah dan punya satu bayi mungil, beberapa minggu yang lalu.
“Hey.. udah tahu nyakitin, kenapa lu nekat?” tanya saya lagi.
Dia memandang saya. “Lo tau lah, apa jawabannya…”
Dan sumpah, saya diam.
…iya, saya tahu.
Menghabiskan waktu dengan seseorang yang kita cintai adalah sangat menyenangkan. Kalau kemudian ada kesempatan untuk melakukan hal yang sama… masa-masa ketika hanya ada bahagia saja… masa-masa minus air mata meleleh… doesn’t it sound really interesting?
Dan orang lain boleh bilang kalau ini adalah goblog, tolol, bodoh, sinting, gebleg, dan segala macam kata lain untuk mengungkapkan ketidakwarasan teman saya… atau saya sendiri.
Hm, I tell you one thing.
Sometimes, when it comes about love.. We put our logical aside and use our heart.
Kalau kemudian saya sakit sakit hati..
saya nangis-nangis darah lagi.. well… it’s maybe stupid. It’s maybe silly. It’s maybe a huge mistake.
But honey…
It’s my Huge but Beautiful Mistake.
Sore tadi saya melihat kedua matanya seolah bercahaya ketika membayangkan Bajingan Kampret itu. Dan di sore yang sama, saya sadar… if it’s gonna be her stupid, silly, and huge mistake… I simply just hope.. that she would learn something…
(and I won’t be the one who’s gonna say, “I told you so…” tapi akan merangkul bahu elu kalau elu nangis-nangis bombai kayak tahun kemaren…)
“Tapi kamu nggak tahu soal aku…”
“Iya…”
“Kamu jangan melihat aku dari luarnya aja….”
“Iya…”
“Kita belum pernah ketemu…”
“Iya, aku tahu…”
“Kamu belum tahu aku… Belum pernah bertemu lalu ngobrol denganku…”
“…”
“Bagaimana bisa kamu yakin dengan perasaan kamu?”
“…”
…I don’t know.
I really don’t know.
And I’m sorry I can’t describe what I feel inside.
Because, it maybe doesn’t have any names.
It’s maybe just anonymous.
But all I know is…
It’s something that makes me so jealous when you’re with someone else…
*dan sumpah… it kills me… kills me…*
Hus, ga boleh becanda.
(serius mode: ON)
Di situ dia bilang, haruskah dia menghapus semua cerita-cerita tentang kekasihnya, ketika mereka masih bersama? Kenangan-kenangan yang terjalin ketika mereka masih ketawa ketiwi, haha hehe bareng-bareng, sampai photo-photo mesra yang mereka abadikan saat mereka jalan-jalan berdua? Tulisan-tulisan yang isinya I LAP YU SO MACH. Tulisan-tulisan yang saya yakin sekali bakal bikin hati teman saya itu makin berdarah-darah setiap membaca ulang satu persatu…
*Duhai para lelaki di dunia.. kenapa kalian sejahat itu sama kami, sih!* π
Ketika dia bertanya, apakah dia harus menghapus semua kenangan itu dengan cara menghilangkan segala posting penuh cinta dari isi blognya, I couldn’t help but wonder: apakah bisa segala kenangan itu akan otomatis hilang ketika kita menghapus sesuatu dalam satu click mouse saja? Bisakah semua keindahan yang pernah terangkai itu dapat hilang tak berbekas hanya bermodal satu click mouse?
…dan semuanya bekerja seperti magic? Sihir? Ajaib?
Buat saya… jangan berharap segala keindahan bisa hilang dalam satu kedipan mata, dalam satu click mouse. Lain dengan prinsip mencabut cepat-cepat plester yang melekat di luka supaya sakitnya hanya terasa di awal tapi kemudian tidak lagi sakit, buat saya, melupakan seseorang tidak harus dalam waktu yang instan.
Deal with it, everyday.
Lupa, kalau memang lupa.
Karena kalau kamu memaksa untuk melupakan seseorang, it’s like keeping an old shirt in our cupboard. Ditumpuk sedemikian rupa dengan pakaian-pakaian yang baru… mencoba untuk tidak dipakai lagi…
until someday you realize..
that shirt… is still there.
So,
delete?
or not delete?
Hmm..
Sweetheart..
why don’t you just… deal with it?
Pelan-pelan saja..
Because no one asks you to get rid of him in a blink of an eye…
Love ya.
Kiss kiss. Hug hug.