Sering mendengar bahwa lidah itu setajam pedang?
Atau mendengar quote “Mulutmu Harimaumu“?
Dua pepatah populer itu yang kini sedang saya cam-kan benar-benar. Pepatah yang mengungkapkan bahwa kata-kata yang keluar dari mulut seseorang itu ibarat sebuah pedang yang siap melukai orang lain atau menerkam lalu menyakiti orang lain, membuat saya sering menghela nafas, belakangan ini.
Kenapa?
Karena belakangan, saya merasa, segala permasalahan yang sedang saya hadapi sekarang ini adalah karena mulut yang terlalu vokal. Mengeluarkan kata-kata tanpa kendali ketika emosi sedang gila-gilanya, telah membuat saya semakin menjauh darinya. Berkreasi dengan kalimat-kalimat yang malah membuat keruh suasana… 😦
Setelah menyadari bahwa kata-kata bisa saja sama dengan tebasan pedang yang mematikan, bahwa kalimat bisa menusuk, membuat luka, dan membekas sampai waktu yang tak terbatas… saya memutuskan untuk menyekolahkan mulut saya.
Ungkapkan kata-kata yang baik saja.
Jangan mengungkap sesuatu yang kita belum ketahui benar adanya.
Selalu ademkan kepala dulu, sebelum mulai mencurahkan segala isi hati.
Think… not once, or twice, but times and times before saying things. Pikirkan: Apakah ada yang tersinggung? Pikirkan: Apakah ada yang akan marah? Pikirkan: reaksi orang lain.
Kamu tidak akan tahu seberapa hebat kata-katamu akan berdampak pada orang lain.. orang yang mungkin sangat kamu cintai lalu sakit hati karena kata-katamu yang ternyata melukainya, membuatnya marah, lalu perlahan-lahan menjauh darimu…
Kamu tidak akan tahu secanggih apa kosa kata yang keluar dari mulutmu, bisa membuat dunia di sekelilingmu terguncang dan melemparkanmu keluar dari orbitnya…
Kecuali kamu memang ingin kehilangan orang-orang yang kamu cintai, kamu hormati, kamu hargai…. sekolahkan mulutmu, mulai sekarang. Tak ada kata terlambat untuk mengawali segala yang baik-baik, kan?
Sekarang, saya sedang mendaftarkan mulut saya ke sekolah mulut. Soal biaya?? Jangan khawatir, gratis, kok. Syaratnya cuman satu: harus punya niat yang kuat.
……berminat? 🙂
Ternyata kamu sudah lebih dewasa yah? Bisa menyingkapi seuatu keadaan dari sisi yang lain 🙂
Kadang kita memang harus belajar dari kesalahan orang lain dan tidak menunggu kita melakukan kesalahan yang sama atau lebih parah
I’m proud to have you as my big sist ^^
Hmm.. benar jugaa.. *lagi mikir2 perlu masuk sekolah mulut juga ngga yaa? alamatnya di mana toh, Laa?*