Never Been Kissed.
Film ini selesai saya tonton tepat pukul setengah satu pagi dan membuat saya bangun dengan kepala cenut-cenut serta mata yang berkunang-kunang beberapa jam berikutnya karena harus segera berangkat ke kantor.
I know, it sounds really stupid. Dengan kewajiban untuk masuk ke kantor besok paginya, seharusnya saya tidak tidur terlalu larut (with a naughty thought that I think it would be nice to have holidays every day… with paid.. hehe). Tapi film ini selalu bisa bikin saya melek dan ujung-ujungnya mulai senyum-senyum sendiri sehingga tidak segera tidur meskipun mata sudah lengket.
Apa sebabnya?
Hm…
Karena di bagian penutup film ini saya mendengarΒ rangkaian-rangkaian kalimat yang membuat angan-angan saya terbang ke masa lalu. Sebuah rangkaian kalimat-kalimat sederhana yang terlontar keluar dari mulut Drew Barrymore yang berperan sebagai undercover journalist, dengan satu misi khusus untuk menjawab satu pertanyaan penting dari redaksi: How’s life at high school nowadays? Has it changed or it hasn’t changed at all?
Then she said…
…high school hasn’t changed.
There’s still that one teacher who marches to her own drummer. Those girls are still there, the ones that, even as you grow up, will remain the most beautiful girls you have ever seen close up. The smart kids, who everyone else knew as ‘the brains,’ but I just knew them as my soul mates, my teachers, my friends.
And there’s still that one guy with his mysterious confidence who seems so perfect in every way. The guy you get up and go to school for in the morning. … High school would not have been the same without him. I would not be the same without him. I lived a lifetime of regret after my first high school experience…
(Never Been Kissed, 1999)
Yes…
I instantly remembered that one guy… A guy who always looked so perfect in every way… who made me so excited to go to school every single day.
High school would have never been the same without him,
my super secret High School’s Sweetheart…
***
Why do birds suddenly appear
Every time you are near?
Just like me, they long to be close to you…
Why do stars fall down from the sky
Every time you walk by?
Just like me, they long to be close to you…
(Close to You, Carpenter)
There was this guy.
A regular guy.
He was not a cute guy who played basket ball and chosen as a Captain.
He was not a handsome guy with cool outfits and seemed always ready to rock some parties.
He was not a guy who talked a lot about new places to sip some cups of coffee.
He was just a class mate who sat in the corner of the class and didn’t talk too much.
He was just a friend, who always came to my house almost every Saturday nite with the other boys from class, but still didn’t talk too much.
He was absolutely nobody.
Yep.
Not until the minute I knew… he was something else.
**
“Pulang bareng aja, La… Bukannya kalian searah?”
Yep. His house was only blocks away.
“Ajak ngobrol dong, kenapa sekarang lu jadi diem?”
Yep. Suddenly, I left all the vocabularies on the table.
“Gimana kalau telepon aja? Bukannya itu bakal bikin ini lebih gampang karena nggak perlu ngeliat wajahnya?”
Yep. If only I got a stunt girl who would do such a thing.
I was a genuine shy girl,
dan malah berlari-lari panik ketika di suatu istirahat siang, tiba-tiba dia menyebutkan nama saya ketika saya melintas di depannya! Gila kan? (heh, jawabnya nggak usah pake acara kompak gitu deh… saya sadar kok, biar cantik-cantik gini, saya memang cukup gila! hehe)
“Dan elu bakal diem aja, La? Nggak ngapa-ngapain?”
Saya mengangguk.
“Jadi elu cuman puas mengamati dia dari jauh?”
Saya mengangguk sekali lagi.
“Yakin?”
Di pertanyaan terakhir, saya terdiam sebentar. Yakin, La? Kamu puas hanya dengan melihat dia dari balik jendela lalu sibuk memalingkan wajah ketika dia mengetahuinya? Kamu puas hanya dengan duduk di pinggir lapangan ketika dia bermain sepak bola setiap hari Jumat? Kamu sudah puas, hanya dengan berdiri di sebuah kios majalah yang berjarak dua puluh meter dari tempat ia biasa merokok dengan teman-temanmu yang lain?
“Elu musti ngelakuin sesuatu, La. Bentar lagi kita lulus, kan? Lu nggak takut nyesel, apa?”
Menyesal? Apa yang disesalin? Bahwa mungkin saja dia menyukai saya, tetapi tidak berani mengungkapkannya, gitu? Sejak kapan seseorang seperti dia bisa jatuh cinta dengan perempuan seperti saya? Mungkin malah dia tidak pernah kepikiran untuk jatuh cinta!
“Ah, nggak tau, deh… Liat ntar aja…” kata saya akhirnya.
And, you know what…
When I said, “Ntar aja” it meant…. “Never”.
***
Sepanjang tahun terakhir di SMA, hampir tidak pernah saya memiliki keberanian untuk mengobrol tentang sweet nothings; apa kabar, sudah kerjain PR, gimana ujiannya tadi, dan segala pertanyaan yang mustinya sederhana dan biasa saya lakukan sebelumnya. I was so damn afraid that he would know my feeling… and I was so afraid, it would scare him to death π
June 1998 was the last time I had my chance to just talk to him…
but… yeah, I blew it.
Saya bahkan tidak peduli dengan kehadirannya di rumah saya saat kami mengadakan pesta perpisahan kecil-kecilan dengan seluruh teman sekelas. Sama sekali tidak peduli.
Until I woke up early in the next morning.
With emptiness.
Ya.
Sekolah sudah berakhir.
Tidak akan ada lagi curi-curi pandang setiap dia melewati kelas saya.
Tidak akan ada lagi perasaan berdebar ketika saya mendengar suaranya yang sedang asyik bercerita tentang sepak bola bersama dengan teman-teman sekelas di sudut ruangan.
Tidak akan ada dia lagi di depan mata saya.
And it’s been ten whole years since the last time I saw him.
Ten whole years I spent on regreting the moments where I could at least say something…
***
And there’s still that one guy with his mysterious confidence who seems so perfect in every way.
The guy you get up and go to school for in the morning. …
High school would not have been the same without him…
Pukul setengah satu pagi, film itu usai saya tonton.
Pukul setengah satu pagi, saya mematikan DVD player saya berikut dengan televisi 21″ yang menyala di depan tempat tidur saya.
Pukul setengah satu pagi, saya berniat untuk tidur saja karena besok sudah harus kembali bekerja dan mengerjakan laporan-laporan bulanan.
Tapi entah kenapa…
Ketika saya ingin menarik selimut dan memejamkan mata… a sight of his image appeared in my eyes and kept me awake. Membuat saya tiba-tiba ingin melakukan sesuatu yang mungkin sangat, sangat desperate… Ya. Pagi itu, saya mengaktifkan laptop saya, mengkoneksi internet, dan mulai membuka google.
I typed his name in the search box.
With just a simple wish.
That maybe I could find him through internet,
then I could meet him again.
Not to pick up what’s left.
But to know that he’s still out there…
And…
I didn’t find him. Not even one.
Well,
I guess…
he will always be my Super Secret High School’s Sweetheart then… ^_^
*hey, Lala! wake up and smell the coffee! π *
Keton-ketonen?
hahaha…
kayak setan dong, keton-ketonen…
Mas Google kemarin udah nyerah disuruh nyari-nyari sampai pagi.
Ntar kapan-kapan lagi deh.. π
Nimpuk dia pake batu?
Hahaha.. mungkin aku bakal nggak berani ketemu dia lagi sejak lulus SMA … π
Nyesel ya?
Iya, sedikiiiiittttt….
Seneng deh kalau ada yang juga ngerasain hal yang sama…
I’m not all alone after all.. π
Iya, nih, Sis.
Tiba-tiba aja kepikiran dia ada di mana.
Biasanya kan kalau ketik nama seseorang, ada kemungkinan akan muncul di google. Tapi ini kok nggak ada sama sekali…
Last time I heard, dia ada di Belanda…
And that’s the only information I have for the past 10 years.. π
Eniwei,
Kalau nggak ada temen cowok yang bisa diplirak plirik..
berarti plirak plirik gurunya aja Sis! hehehe….
Iya, Don.
Seseorang dengan masa lalu-nya adalah sebuah paket yang tidak bisa terpisahkan.
“Berjalan paralel tanpa harus ngerusuhi lagi”?
Iya…
Tapi untuk yang ini, kayaknya pingin dirusuhi lagi sama dia.. hehehe….
Hey, Don!
How’s life?
Thanks, Pak…
It was easier because I wrote it down with the thoughts of him… hehehe…
Jadi Pak Grandis seperti itu?
Diem-diem disukai seseorang atau diam-diam menyukai seseorang? π
Eniwei,
Saya sedikit menyesal kenapa dulu malah terkesan sangat jahat dan angkuh sama dia…
Padahal sesungguhnya… it was totally the opposite! π¦
Hmm…
Saya jadi berpikir dan tersenyum, Pak…
Memang…
Somehow, akan ada titik temu… Meskipun tidak harus tabrakan…
When that day comes…
I’ll waive and say, “Hey, you! Where the hell have you been all these years! Kangen tau!” Hehehe….
ih, Abang!
Berasa nggak romantis nih jadinyaaaaa!!! π
Sepertinya bukan cuman di Belanda, Bang…
Temenku kuliah pernah berangkat ke Korea, pura-pura jadi Turis tapi malah nyangkut di sana sebagai TKI illegal! Dia belum mau pulang kalau belum balik modal, soalnya sekalinya dideportasi kan udah nggak bisa balik ke sana dia….. Dan sekarang, sudah pulang tuh… Jadi orang kaya dia… π
Lha?
Jadi elo yang itu ya?
Yang suka makan bakso ga bayar itu?? hehehehe…
Eh, Mas…
Saya di Book Fair hari Jumat, 14 November. Launching-nya jam 10.30. Dateng yaa…
Kenalan?
Yuk, yuk…
Soal nitemare?
Mungkin malah kamu yang akan mimpi buruk setelah ketemu saya… hihihi
hehehe….
soal jatuh cinta ngumpet-ngumpet dan nggak berani bilang… pernah nggak?
Hai, Hanny!
Thanks for coming!
saya juga seneng banget sama film ini…
apalagi dengan kenangan2nya.. hehe…
btw,
cool blog you have there.
you’re sooo a writer, BU! π
hahahaha…
berarti Lala nggak parah-parah amat ya Mbak..
Kan belum punya buntut 2.. *artinya, yang udah berbuntut dua dan masih nyari2 cowok2 jaman dulu tuh… (nggak jadi, ah.. nggak tega! hehe)*
Yakin cuman sekedar nanya?
NGgak sekalian ditonjok aja?
Lala bantuin deh MBak…
hahaha…
Wah, kelirunya kompakan sama My Sistah nih…
Banyak cewek yang kamu tolak?
Memangnya mereka minta apa sama kamu, Pho?
Jangan-jangan duit deh… Ya jelas aja kamu nolak mereka… Hahaha…
Huaduh..
Bener nih Ret?
Kok bisa pas gini ya? Hehehe…
Cowok itu sih aku inget banget, Reti… And I still remember what I said.. Sama seperti yang aku rasain sekarang, cuman penasaran aja…
Aku ndak bilang2 ke Mas Bayu-mu, Ret.. Tapi ntar kita googling bareng yah.. hihihi…
Mudah-mudah mas Bayu ga tau dech π
Hihihi…
Dulu, dada elu rata ya Bu..
Sekarang? Sekarang?
wekekekekek…
Eniwei,
Emang seru ya kalau ketemuan lagi sama temen-temen SMA… Apalagi kalau kita ngerasa sudah banyak berubah *ke arah yang lebih bagus, pastinya*. Ajang reuni itu seperti battle field. Kalau nggak kuat alias minder, bisa keder sendirian di sana… π
Bener Bu..
Masa-masa SMA itu ngangenin banget, ya?
*haduh, kenapa jadi nostalgia begini yah… bikin reuni kecil2an ah abis ini… hehehe*
yang warnanya biru?
saya sih nggak punya..
kalau pink, mau? π
Hai, hai, Yakhanu..
Apa kabar…
Makasih Abang…
Lepas dari masalah cinta-cintaan jaman dulu, memang rasanya senang sekali kalau bisa berkomunikasi dengan orang yang sudah lama nggak ketemu, ya? Seperti saya yang menemukan kembali seorang sahabat masa TK dulu setelah dua puluh tahun berpisah! Bener-bener bahagiaaaaa… π
Hihihi..
Kenalin sama suaminya dong… *lah, kok ganjen sih La! Suami orang tauk… hahaha*
Salam kenal Mbak…
Kalungnya cantik-cantik deh! π
Andai saja ada alat pendeteksi kebohongan di situs wordpress sehingga comment yang bohong bisa langsung masuk Spam…
hehehehe…
Sama juga tho?
Iya, Mas.
Apalagi si teman itu nggak pernah punya akun facebook, fs, wordpress, atau apalah yang menyangkut soal jejaring dll dsb, jadinya ya susah ya…
Tapi bener..
Kita hidup di masa kini… yang udah lewat, dijadikan pelajaran aja… SIP! π
tonton aja, Sarah…
beneran..
ndak rugi…
kalau ngerasa rugi, uang kembali deh.. hehehe… jiwa dagang kumat! π
Waduh..
Ngembar-ngembarin aja si Mbak inih… hehehe…
Si David Arquette emang lagi yummy-yummy-nya di situ ya Mbak.. Gemes, gemes…
*jadi inget sama kostum yang dia pake pas dateng ke prom party… hehehe*
hahaha…
gua sih dulu dengan GR-nya pernah merasa satu level dengan cowok-cowok cover boy,
sampai suatu hari gua ngaca… ow no… gua ternyata salah…
ternyata gua tuh satu level sama cowok-cowok model celana dalem Calvin Klein! hehehehe… *ngaco, ngaco deh… *
Jadi, pertama kali cun-cunan kapan, Nat….????
Ada photo-photo buat buktinya, barangkali? π
Kalah cepet, Pimbem…
Saya udah siap-siap dari tadi soalnya…
hahahaha….
aih, aih…
sampai kirim lagu segala, ya…
wahh… asyik..
Tapi emang lho..
cuman curi-curi pandang dari kejauhan aja rasanya udah yang… muantabbbsss..
dan apalagi ketika dia membalas menatap saya… uuuhhhhh……. langsung deh bikin syukuran kecil-kecilan! hehehehe…
Haduh..
berarti nontonnya harus dekat-dekat dengan Istri tercinta…
Biar berasa romantis.. hihi…
Genteng, Bu?
Melihat genteng rumah sudah deg-degan??
Hehe..
kalau saya..
setiap melihat mobil yang mirip dengan mobilnya, saya langsung deg-degan… Malah pernah punya cita-cita, kalau beli mobil, mau yang sama kayak mobil si dia aja deh.. hehehehe…
Lucu ya Bu inget-inget masa-masa jatuh cinta tapi nggak bisa melakukan apa-apa?
Sekarang sih udah lebih pemberani…
hehehe…
Hihihi..
kangen?
kangen nggak ya.. .hehehe….
Blue jadi dateng kan?
Saya tunggu yah…
Kayaknya ini bakal jadi favorit semua perempuan manis kayak kita ya, Denok.. hihihi…
Dia sih bukan first love saya…
mungkin saya yang first love-nya dia.. hihi…
“Hey, First Love-nya Denok! Dicariin tuh! hahaha”
Bener, Mbak.
Kata-katanya itu emang bener-bener bikin saya manggut-manggut saat pertama kali liat filmnya…
Langsung deh, inget sama si High School’s Sweetheart itu.. π
idih, Si Mas…
jadi ketauan banyak orang deh… hehehe
Nonton aja, My…
Tapi setelah kerjain skripsi, yah.. π
How to lose a guy? Yap.. udah nonton.. bagus..
Wedding Singer? Ah, still remember the scene where she stood in her room dan berkata di depan cermin… lalu si Adam Sandler melihat dari bawah… dan ngirain yang bukan-bukan…uhh… ouchy! π
ehh…
rrr itu apaan ya? siapa yang mainnn???
Actually in love???
oh my God… sayang banget ya, Ka..
Aku juga pernah… tapi ini beda cerita lagi… Akhirnya sama-sama bilang sayang, cuman saat itu dia udah persiapan menikah… kata dia, “Coba kamu telepon beberapa bulan yang lalu, La.. Pasti semuanya berbeda.. ”
UUHHH!!! GEMESSS!!! π¦
Wah…
sampai ngikutin segala, Pak? Hebat sekali…. Saya belum seberani itu, Pak… Banyak mikirnya.. π
saya sih akhirnya memang dekat dengan teman sekelasnya.. hehehe… tapi nggak pacaran..
Bagus banget..
Drama komedi romantis… Ah, Lala banget tuh! π
lagi capek nyari, Ndah…
Pingin dicariin aja.. hihihi
Hihi…
saya juga punya, Mbak Nadin… Dan sampai sekarang, kalau dibaca-baca lagi, suka kegelian sendiri.. hihi.. kok bisa saya se-naif itu.. hehehe…
Soal Lake House… wah saya udah nonton tuh! Bagus banget!! Emang bisa ya kejadian seperti itu… Kalau bisa kan seru sekali yaa… *cuman kalau saya, pasti udah mikir yang mistis2 gitu deh setiap buka kotak pos dan liat ada surat dari masa lalu! hahaha*
Eh,
aku udah baca tuh Chi..
Emang bener ya… ada lagu-lagu tertentu… film… barang-barang… yang bisa membawa kenangan tersendiri dan bikin kita mesam mesem atau malah sedih.. π
*taun depan mo nonton Java Jazz ah! hehe*
hahaha..
bener-bener ngakak baca komentarnya Bapak..
saya jadi kepikiran juga, jangan-jangan saya berjodoh dengan orang paling ganteng di sma… hehehe…
Koleksi photo Bapak bakal diminta buat koleksi salon kalo Bapak rela disanggul… Mau ga kira-kira? hihhi…
hahaha..
udah, jangan sewot, Mas..
Hidup harus tetap berjalan.. *hihihi, sok pinter lu La…*
Berarti harus musti kudu dilihat! hehehe…
hahaha..
emang, Pak Edi…
Saya jadi sering ngantuk.. Mana di depan saya ada nyala AC yang langsung ngademin jidat saya setiap hari… hihihi…
hehehe…
daripada saya posting tentang Kangen Band, Rolly lebih pilih yang mana? π
hehehe…
penasaran ya?? tonton aja…
judulnya Never Been Kissed. Yang main saya.. eh.. Drew Barrymore.. hehe
Siapa yang nyuruh cerita di sini??? Kan kamu punya blog sendiri, DM!! π
hehehe..
Nggak apa-apa kalau nggak sampai SMA..
yang penting sekarang udah jadi boss.. hehehe..
Entah sampai kapan…
uh…
pasti masa-masa SMA-nya dahsyat ya, Mas…
hehe..
nggak ada bedanya mbak??
Kalau saya sih beda banget…
terutama ukuran baju dan celana jeans… *makin bulet.. hihihi*
haduuuhhh..
jadi kebayang gimana nyeselnya, Septa…
sekarang saya malah jadi ngebayangin. gimana kalau setelah ketemu, eh ternyata dia udah menikah dan punya anak. Apa sebaiknya nggak usah dicari aja ya? daripada sakit hati.. hehehe…
Hehehe…
Emang nice tuh kalau libur tiap hari, OmJok…
reg_ketemu?
ketemu sapa?
Om Joko?? hehehe…
hihihi…
seberani Aa Gym?
ah.. jangan deh… saya yang ndak mau.. π
Terus, selanjutnya gimana??? π
hihi..
emang ada yang nggak sederhana, Nat?
π
Gw juga pernah nyesel krn ga bilang suka padahal gw dia juga ada rasa, dan mbah google-pun tak bisa melacak jejaknya….high school rules deh pokoknya π
segitu niat nyari-nya…? udah nyoba nyari di FS..?! biasanya ada, semoga ada, .saya doain dehh…
wah dah lm neh smnjk nonton film na, jd ingat msa lalu
He eh, Ndah. Ini yang Raymond Antonio itu.. Susah banget deh, secara dia males in touch with internet social network… Temen gue bantuin nyari kabar terbarunya lewat mana coba?
Lewat PEMBOKAT si Raymond!
iyaaaa… sinting, kan? π
Wah kayaknya seru amat tuh ceritanya…sampe lupa tidur..he..he π