Saya adalah coffee addict. Begitu tergila-gilanya dengan kopi sampai-sampai ini menjadi tantangan terberat ketika saya musti meninggalkan kopi demi sakit maag yang membuat lambung saya melilit sakit.
Tapi anehnya…
Meski takut sakit maag karena konsumsi kopi berlebihan, saya masih sering mencuri-curi kesempatan untuk menenggak larutan kopi yang mengakibatkan saya melingker di atas kasur sambil memegang perut yang melilit setelah mengkonsumsinya.
Saya adalah orang yang takut naik pesawat terbang alias aviophobia. Begitu takutnya, sampai-sampai saya musti menghabiskan dua belas jam waktu saya hanya untuk menumpang kereta menempuh jarak Surabaya-Jakarta yang seharusnya hanya sejam lima belas menit dengan pesawat terbang.
Tapi anehnya…
Meski takut naik pesawat terbang karena penyebab yang tidak jelas sehingga menimbulkan panik berlebihan, saya masih bermimpi untuk bisa pergi ke London, sebuah kota impian yang hanya bisa dikunjungi dengan menumpang pesawat terbang *kecuali mau naik kapal barengan sama kontainer perusahaan! hihihi*
Dan, ya. Saya adalah orang yang sangat, sangat superstitious alias sangat percaya tahayul. Seperti yang sudah saya tulis di sini, saya nggak mau berjalan di bawah tangga, percaya bahwa angka tujuh adalah angka keberuntungan sementara tiga belas akan membawa bad luck, dan segera mencari tahu arti kedutan di mata dan dengingan di telinga saya! Haha. I am that superstitious, Baby! 🙂
Tapi, once again, anehnya…
Meski sangat superstitious, saya tetap saja rela-serela-relanya naik escalator di mal yang penataannya bersusun-susun –> artinya, saya tetap berada di bawah tangga, kan?
Hell, yeah. Saya memang orang cantik yang aneh.
Dan untuk melengkapi keanehan-keanehan itu, saya punya keanehan lagi yang kata teman saya, “Harus ke psikiater tuh, Dek, karena itu artinya kamu khawatir berlebihan…”
Keanehan apa lagi yang sampai membuat saya musti berkunjung ke psikiater untuk berkonsultasi mengenai isi pikiran saya itu?
Hm.
Ada satu hal yang sampai sekarang masih bermain-main di dalam pikiran saya. Sebuah ketakutan atau kekhawatiran berlebihan yang cenderung membuat saya menciptakan drama sendiri di dalam isi kepala saya. Yang seringkali membuat saya sebal sendiri karena mendadak saya merinding-ding-ding!
Saya sering berimajinasi tentang ketakutan ini; sebuah drama penyekapan oleh penjahat di sebuah tempat umum yang biasa saya kunjungi, misalnya Bank, Restoran yang ramai, angkutan umum, atau toko-toko kecil semacam Indomart dan Alfamart. Entah kenapa, kalau sedang kumat paranoidnya, saya menjadi sangat cemas dan ketakutan kalau-kalau saya terjebak di dalam tempat tersebut, bersama-sama dengan penjahat-penjahat tanpa hati bersenjatakan senjata api atau pisau.
Saat sedang mengantri di Bank, tiba-tiba muncul sekelompok perampok dengan senjata mereka dan memaksa untuk membobol brankas.
Saat sedang makan dengan lahapnya, tiba-tiba muncul sesosok orang jahat yang mengacungkan pisau tajam di dekat kasir lalu memaksa mengeluarkan sejumlah uang dari mesin kasirnya.
Saat sedang berada di dalam angkutan umum, ternyata saya duduk di sebelah orang yang mengincar ponsel, dompet, dan perhiasan yang dipakai oleh seluruh penumpang.
Lalu saat sedang berbelanja mi instan atau cemilan di Alfamart, ternyata datang sekelompok orang jahat yang memaksa minta uang.
Saya sangat takut. Sangat, sangat takut. Saya nggak tahu musti berbuat apa. Dengan sifat yang sangat emosional dan belum bisa mengatur emosi dengan baik, saya takut kalau saat itu terjadi, saya bakal panik berlebihan, lalu melakukan hal-hal yang tidak membuat segalanya menjadi lebih baik, melainkan malah mencelakai diri saya sendiri! Dan, seringkali, secara tidak sadar, I want to be a superhero! Oh Tuhan, tolong!
Tadi pagi saya membagi cerita ini ke teman-teman kantor lalu mereka mengatakan, “Nggak usah mikir yang aneh-aneh, Dek. Jalanin aja hidup apa adanya…”
Sounds sweet, eh? It really sounds that simple. Piece of cake. Dan ketakutan-ketakutan saya adalah too damn much.
Tapi, tetap saja.
Pikiran-pikiran semacam itu datang ke dalam pikiran saya seperti Jelangkung! Iya. Datang tak dijemput, pulang tak diantar. Otomatis saja. Datang ya datang saja. Pergi ya pergi saja. Sangat otomatis sehingga pikiran tersebut bisa meracuni saya sewaktu-waktu. Oh, sh*t…
Ah. Sudahlah.
Saya memang aneh.
I think I have to deal with it…
***
Kantor. Kamis, 14 Mei 2009, 10.12 Pagi
A total boring day!
Sssttt Riaaaa.. jangan dibocorin gitu, dong…
Gue udah nggak takut jatuh cinta, Ya.. Gue malah takut kalau udah nggak bisa jatuh cinta lagi… 🙂
Aku suka novel romantis, sih… Tapi yang aku lihat di pilem2 dan berita2 di tipi tuh dunia udah semakin gila.. Ngeri banget…
Takut… tetep takut…. biar kata ganteng tapi teroris, tetep aja takut, Uda..
Tapi dalam hati aku berdoa, semoga dia cepet insyaf dan jadi orang baik.. terus, terus…. kita mulai dari awal, deh.. hihihi… teteuuuppp….
Stok? STOK????
MAUUUUU….. hihihi
Heeh, Dek..
Kok bisa setipe gitu ya tulisannya…
I really think so, Sis. Kayaknya gara-gara kebanyakan nonton pilem dan televisi yang menayangkan berita-berita seperti itu, aku jadi ketakutan sendiri…
Seneng lo ye… Ada temennye… hihihihi…
Punya nomer teleponnya, nggak, Mas? 🙂
Nah, nah. Masalahnya; sebetulnya Lala cari suami apa bodyguard? hehehehehe…
Itulah, Dek… Benar-benar perjuangan, deh, pokoknya. Apalagi sekarang aku sudah wajib BERHENTI TOTAL minum kopi kalau nggak pingin maagku semakin parah! Duh, duh, duh… benar-benar perjuangan berat nih, doain aja yah…
So far sih, udah semingguan nggak minum kopi. Pusing-pusing, gliyeng-gliyeng, gemeteran, sampai pingin pingsan segala… huhuhu…
Soal keanehan itu? Hahaha.. i take that as a compliment ya, Muzda yang manis…
Ah, masa sih?
*balas flirting sambil kedip2 kelilipan* 😀
Langganan korannya khusus kriminal, Dek… hehehehe…
Eh, eh.. apa kabar nih.. Lama nggak keliatan…
Hihihi.. dibikin pingsan dulu, ya? Wah, cara yang hebat, tuh… Kalo gitu kita barengan ya, Bills… Sekalian ongkosin gue, yah… hihihi..
Aih, jadi inget proyek kita, euy! Huaa.. nangis,nangis…
Bentar, bentar..
Lo ada liontin berbentuk hati kebelah dua, nggak?
Yang ada tulisannya Lala gitu?
Kalo iya…
Huaaa… gue akhirnya nemuin sodara gue yang ilang…
*masih ala sinetron* hihihi
Enakan nonton Candy Candy ya, Ndah? 😀
Waduh?
WADUH?
Kenapa, Al? Kenapaaaa……
Jadi mundur nih ceritanya? *kedip-kedip ganjen* 😀
Udah baca, Mas.. Tapi ya itu tadi.. sulit banget ternyata… Makanya, sering-sering baca istighfar deh kalo udah mikirin yang aneh-aneh kayak gitu… Takut kejadian beneran…
Salam kenal juga Mas..
Sure, please add me in your blog list.. 🙂
Lho kan ada Po to Sist klo bener2 kejadian langsung call 666-PO THE DEVIL, Po pasti langsung datang menolong kekeke…
Eh sist kayaknya bagus tuh buat novel terbarunya…, kisah cinta penyandera dan tersandera, kakaka…
:).
“Please see the world from the bright side …”
udah gitu aja komen saya
kopi ituh nikmat lho mbak,,
palagi coffee jelly,,
wuih,,, maknyus dech,,, :))
Wah iya, kamu emang aneh, La. Bener, aneh…
Aneh-nya lo lebih aneh dari gue belakangan ini..
*hmm.. satu level lebih baik*
😉
La….. udah pernah coba hipnoterapi blm? klo blm coba deh, tp cr hypnotherapist-nya yg qualified ya… paling ga member-nya NGH lah….
itu OK bgt la…. dalam 1-3x terapi lo bisa ilangin aviophobia lo, segala pikiran negatif and bisa juga buat menghilangkan kecanduan (kopi, dll)
salam kenal ya…. 🙂
-aurel-
Hahhaha..
duuuch Lala.. imajinasi soal kriminalitas koq ya kenceng bgt dipiara hahaha
Darling, waduhhh ntar kalo aku ngidam pengen ketemu dirimu yaa masak aku nunggu kamu sampai 12 jam sich aduhhh
weeeee kalo naik pesawatnya dibayarin gimana say?? teteup ya ngga berani juga???
saya juga phobia naik pesawat terbang nih mbak. Tapi, kok dulu waktu pertama2 naik tidak takut ya,
takutnya setelah ada di berita kecelakaan2 pesawat
Makasih, Dear… 🙂
Yoii.. enakan nonton “Candy2” donkss, ahahaha ^o^
Waitt.. kenapa lagi2 yang muncul di otak gua malah lagunya Doraemon yang “Aku ingin beginiii.. aku ingin begituu..”, ahahahaha :p
Btw, Laa.. biar kata elo bilang elo aneehh..
*jadi teringat lagu Changchuterz :p*
Tapii.. tapiii..
Elo ngangenin dhee aww 😀