Pagi yang berjalan biasa saja.
Ritual berebut kamar mandiΒ terjadi seperti pada hari-hari sebelumnya, di setiap pagi, dari Senin sampai Jumat. Urutannya pun tidak berubah. Mbak Ira, saya, lalu Bro. Setiap hari selalu begitu. Dan pagi ini juga tidak ada yang berubah.
Sarapan pagi di depan televisi pun juga menjadi ritual Bro tiap pagi. Dengan sepiring nasi putih panas dan lauk pauk yang baru dihangatkan di atas kompor, dia menikmati sarapan paginya, sementara Istri tercinta dan Adik Gembulnya asyik sendiri di dalam kamar, memadu-padankan pakaian, menaburkan bedak, lalu memoleskan gincu.
Pukul setengah tujuh, mobil sedan berwarna hijau itu mulai keluar dari ‘kandang’nya. Dengan tiga orang anak manusia yang kemudian berceloteh riang tentang banyak hal. Bisa politik, bisa krisis ekonomi, bisa gosip artis-artis (dan Bro langsung berkomentar kalau saya dan Mbak itu ngomong hal yang nggak penting sama sekali! hihi), dan bisa pula cerita-cerita tentang kegilaan saya dan GangGila.
Percakapan ringan. Percakapan yang bisa apa saja.
Percakapan yang mengalir saja, seperti pagi-pagi sebelumnya. Seperti pagi-pagi sebelum pagi ini.
Yang membuatnya berbeda adalah…
Pagi ini..
Seorang pengemudi sepeda motor, telah mengemudikan kendaraan bermotornya dengan tidak berhati-hati, sehingga dengan cerobohnya dia menyerempet sisi kiri body mobil sedan Bro dan membuatnya terkoyak hebat.
Bro menahan geramnya.
Si Pengemudi ceroboh itu adalah seorang perempuan. Berusia menjelang empat puluhan (setidaknya ini perkiraan saya), yang malah mendelik marah ke arah kami, padahal jelas-jelas si Pengemudi Ceroboh itu yang mengambil sela-sela sempit di antara mobil Bro dan trotoar!
(Saya sampai kepingin turun dari mobil, lalu ngajak berantem! Hahaha…. Jiwa Premanisme saya seketika muncul!)
Apa akibatnya?
Sepanjang perjalanan, cerita-cerita yang terlontar dari mulut kami adalah soal si Pengemudi Ceroboh itu tadi dan betapa jengkelnya si Bro pada perempuan yang malah mendelik marah padahal dia yang nekat menyalip melalui sisa space yang sempit (dan membahayakan dirinya sendiri kalau terjatuh!). Perempuan yang aneh!
Dan karena ulah perempuan itu juga…
Akhirnya merusak mood kakak saya…
Sehingga kakak saya itu memutuskan untuk tidak ke kantor dan pergi ke bengkel saja!
*aih, si Bro!*
Hah…
Memang sangatlah penting untuk memulai hari dengan mood yang terjaga. Karena ketika mood itu sudah rusak saat hari masih pagi, biasanya… the rest of the day will be like a living hell (biasanya lho).
So…
It’s very important to have a great start in the morning, so you can spend the rest of the day with less hell…
Cara saya?
Dengan minum kopi sachet jatah si Bos yang belum datang ke kantor dan menyeruputnya panas-panas… Hihihi… A bit of adventure to have a piece oh heaven.. sluuurrppp!!!
Hahaha..
sama.. sama Yes..
Kalo pas lagi naek motor, berasa sehati banget! hahaha…
Aku hampiiirrrr aja nggak masuk, Yes..
udah sedikit lagi setannya berhasil mempengaruhi aku buat nggak masuk, sampai akhirnya… aku inget… ada laporan yang deadline hari ini! Hahaha…
Batal deh….
Nyolong kopi si Bos aja…
Eh, minta deng! π
Hehehe..
sabar kok…
Kakak saya yang nggak sabar… hahaha…
Apa kabar Dek?
Sehat?
Udah kelar baca buku LOTR-nya?
Hihi…
daripada udah jelek kok pake nyolong kopi sachetnya si Bos? π
sebenernya bukan nyolong…
tapi minta…
baik-baik kok…
cuman yaa… pas dia belum dateng ke kantor π
Soal 15 minutes itu…
Setuju Om.
Untungnya aku ga ikutan bete… jadi nggak ikutan bolos.. (padahal, sumprit, kayaknya enak banget mbolos hari ini.. hehehe)
dan soal arogansi motor…
ah, jadi sering kejadian begitu ya, Om? Sampe berkali-kali? Haduh, yakin Om nggak ada musuh? Hihihi… Serious part-nya…. Iya, emang bener. Kalau mereka minta maaf atau nggak balik melotot, mungkin kita malah dengan tenang dan ikhlasnya memaafkan.. Lah ini malah melotot! Mendelik! NGerasa bener! Hadoww.. c’mon… yang salah siapeeeee….!
Ya…
Dan dilanjutkan dengan secangkir kopi susu panas…
Semoga hari ini menjadi sangat menyenangkan buat kalian semua! π
“Hanya dia dan malaikat saja yang tau kemana setir diarahkan.”
HAHAHAHAHA
Saya nggak bisa komentar…
ini terlalu lucu..
terlalu lucu…
saya mo ketawa dulu…
HAHAHA..
prinsipnya, siapa galak duluan, dia yang benar…hehe, kayaknya gitu ya ?
Hlah.. hlah…
Ini anak kenapa yaahhh.. π
hihihi…
si Bos nggak pernah tahu… kalo jatah kopinya sering aku abisin… tau-tau, dia heran, kok sekarang beli stock kopinya bisa dua kali satu bulan? cepet amat tau-tau udah maen beli lagi… hahahaha….
Hai Mbak Ely… Makasih udah dropping by π
Bisa nonton sunrise dan memotretnya?
Aih.. indah sekali…
Kalau saya, akan lebih indah lagi kalau saat itu saya sambil menikmati kopi susu yang panas…
(karena ingin menikmatinya dengan Suami tercinta seperti Mbak Ely dan suami, masih belum kesampaian nih… ) π
itulah, Mas.
Sebelum digonggongin… eh gonggong duluan! Parah… Udah gitu gonggongannya lebih kenceng pula! Haduh….
Soal jiwa premanisme yang kambuhan itu…
Mas, Mas… itu sifatnya otomatis! Nggak bisa dihalang-halangi!
Serem?
Banget!!! Haha
Sepertinya sih begitu ya Bu Enny… Biar nggak ditodong duluan… Haha…
Setelah minum kopi, hatinya sangat sangat enakan, Bu… Memang kok, faktor sugestinya itu yang luar biasa berpengaruh…
Sing waras ngalah?
IYa..
daripada kita ikut-ikutan jadi edannn… π
Hari ini mau traktir saya makan di mana, Bu? π
Argh…
Itu aturan bikinan siapa sih, kok ya bisa-bisanyaaaaaaa…
Hihh…
Jadi jadi…
kalau badannya gembul kayak saya nggak pernah menang dong…
(iya, La.. itu pasti… apalagi kalau lu ikutan kontes Model of The Year! haha)
Rumusnya kayak apa, Pak?
Cerita dong….
Berapa kali?
TIAP HARI!
Hahaha… kompakan sama Office Boy biar beli kopinya dobel! π
Kamu juga semangat ya, Blue…
Dont let your feel blue all the time…
Salam hangat..
Kamu selalu ngomong gini ya, DM…
Memangnya, Anak-Anak Mama Alin itu seperti apa ya…
Dulu aku sering denger, tapi ga pernah baca.
Emang mirip banget?