Bisakah aku menjadi perempuanmu, kalau aku:
1. Tak bisa masak dan meski senang terjun ke dapur tapi selalu takut hasil masakanku meracuni saluran pencernaan orang lain, dan memilih untuk memakan sendiri semua masakanku?
2. Mood swinger dan bisa berubah-ubah mood seperti layaknya jet coaster; sebentar naik, sebentar turun, sebentar biasa saja?
3. Orangnya serampangan, ceroboh, sering menjatuhkan sesuatu, sering menumpahkan sesuatu, sehingga barang-barang yang kumiliki tidak pernah awet?
4. Bukan perempuan yang pintar menabung meski bukan shopaholic, tapi hobi membelikan sesuatu buat keponakan-keponakan dan orang-orang yang aku cintai?
5. Lebih memilih untuk duduk di depan komputer, menarikan jemari di atas keyboard komputer dibandingkan bersih-bersih rumah?
6. Penggila diet (yang selalu gagal!), sok-sok males makan, lantas kena asam lambung dan bikin perut kembung, sakit, melilit, tak bisa melakukan apapun selain tiduran di atas kasur, tapi tetap tak kapok diet?
7. Bukan perempuan yang cantik, yang langsing, ya seperti perempuan-perempuan yang pernah hadir di dalam hidupmu di masa yang lalu, dan perempuan-perempuan yang sedang menunggu pintu hatimu terbuka, saat ini?
8. Hobi kentut?
9. Tukang ngomel?
10. Males mandi?
Ah…
Bisakah aku menjadi perempuanmu?
Kalau dari 10 pertanyaan tadi, ada satu hal saja yang tidak bisa membuatmu menginginkanku menjadi perempuanmu, maka sebaiknya kusimpan sajaΒ 179Β kejelekan yang lainnya.
Percuma saja.
Toh kamu sudah tak bisa.
Jadi, apa jawabanmu?
Haruskah kulanjutkan semua pertanyaan yang lain, atau harus berhenti saja, cukup sampai di situ?
Aku ingin tahu.
Jawabanmu.
Segera.
Aku tunggu.
seharusnya cinta itu tanpa syarat, menerima secara utuh segala kelebihan maupun kekurangannya.
beberapa point malah ngena sekali di saya π³
love ur writing…simple but spot on! #tepuk tangan
wow…
smoga yg dituju, membaca post ini
hehe
kalau menikah cinta itu berubah jadi komitmen, kompromi, pengertian lho mbak
mau tidak mau kita mesti berkompromi terhadap hal yang tidak disukai pasangan hehe
imho lho yaa
kamu tidak sempurna, begitu pula aku. tapi itulah alasan Tuhan mempersatukan kita. ya, untuk saling melangkapi, menyempurnakan.
semoga jawabannya begitu mba! π
mengingatkanku pada kata-kata Jodi Picoult
“love is not a because, it’s a no matter what”
dan
“You don’t love someone because they’re perfect, you love them in spite of the fact that they’re not.”
kalau aku masih bisa mencintaimu itu hanya karena cinta yang Tuhan beri π
Wah kata2nya byk ngenanya nh..hehehe
haloooo.mbak lalalalalalalalala ;D
hahahahahahahaha……..beneran cuma 10 la??????
1,2, 5, 7, 8, 9, 10 saya banget π
aah.. nanti tanya juga ah kayak beginian π
menurut saya, mbak lala, cinta bukan sekedar menuntut orang untuk menerima kita apa adanya, tapi kita juga harus terus memperbaiki kekurangan-kekurangan kita, demi membahagiakan orang yang kita cintai, juga demi kebahagiaan diri sendiri (yang merasa bahagia ketika bisa membuat pasangan bahagia). meski kita ngga bisa memasak, kan bisa belajar. meski kita ngga secantik Keira Knightley, misalnya ;P, paling tidak kita bisa merawat diri. imho. π
blog walking,,, kena banget,,, salam kenal mba lala..