Seorang Lelaki berdiri di dalam ruang gelap yang sama sekali tak bercahaya. Dengan keluh kesahnya, dengan sedihnya, dengan lukanya, dengan masa lalunya, dengan impian masa depannya, dia berdiri di sana, sendiri, dalam gelap, dalam ruangan yang tak bercahaya, dalam nafas yang terhembus perlahan. Satu, satu, demi satu.
Tidak butuh paranormal untuk tahu bahwa dia sedang terluka.
Mata telanjangku bahkan bisa mengetahui semua yang tak nampak di depan mataku. Continue reading