“I’m getting divorced,” he said.
Aku terdiam. Menundukkan kepala. Tak berani menatap kedua bola matanya yang mungkin kini sedang berusaha mencari sesuatu di kedua biji mataku. Tidak, tidak. Aku tidak berani. Ada sesuatu di dalam mataku yang ingin kusembunyikan darinya. Dia tidak perlu tahu.
“I’m getting divorced, Dear,” he said it again.
Ya, ya, ya. Aku dengar. Aku mendengarnya. Kamu akan bercerai. Kamu akan meninggalkan istrimu. Usia perkawinan kalian yang baru seumur jagung itu akan kamu akhiri dalam waktu dekat. Usai sudah perkawinan kalian yang telah menghasilkan seorang bayi kecil usia delapan bulan yang lucu dan sehat. Selesai. Akan selesai, dalam hitungan minggu.
“Hey, didn’t you hear me?” he asked
Oh My God! Tidakkah kamu tahu kalau aku sedang berjuang untuk tidak mendengarmu? Menulikan apa yang aku dengar? Berpura-pura kalau telingaku tidak berfungsi sebagaimana mestinya? Berpura-pura bahwa kamu tidak mengatakan apapun?
Tentu aku mendengarnya, Bodoh! Aku mendengar semuanya! Dan percayalah, aku tidak ingin tahu! Continue reading