Tadinya kuuntai banyak permintaan untuk ulangtahunku yang ketigapuluh ini. Kalimat-kalimat permohonan yang terangkai bak semut beriring di dekat penyimpanan gula yang terbuka itu memenuhi isi kepalaku, sampai-sampai setiap mataku terpejam, aku tahu, aku menginginkan banyak sekali doa-doa yang ingin terwujud, terkabulkan.
Aku ingin menjadi perempuan yang lebih baik lagi, yang tidak egois lagi, yang menyadari bahwa dunia tidak hanya berkeliling di bawah kakiku saja, dan semua orang adalah pelakon utama untuk setiap drama di dalam kehidupan mereka. Bukan aku satu-satunya perempuan yang harus dimengerti, tapi aku juga musti memahami keinginan mereka, pola pikir mereka. Bukan keinginanku melulu yang harus dipenuhi, tapi aku juga memenuhi cawan keinginan mereka. Aku ingin berubah menjadi lebih bijaksana; seiring dengan makin bertambahnya lilin-lilin yang berdiri di atas kue tar ulang tahunku. Continue reading