archives

Archive for

SEBUAH DOA UNTUK ADIKKU

Originally written by a so called Sister that I really love;
Imelda Coutrier Miyashita

Saat pertama aku mengenalnya, aku pikir …. oh she is not my type. Apalagi dia berbintang “Aquarius”… aku kurang cocok dengan orang Aquarius jadi aku pikir tidak akan bisa bersahabat dengannya. Juga begitu membaca tulisannya… aduh kok ceritanya tentang cinta dan patah hati terus… Aku pikir, kenapa sih hidup itu hanya berkisar di pencarian pasangan hidup melulu? Dia sudah sangat berkualitas bahkan tanpa siapa-siapa…

Tapi dari tulisannya yang sekian banyak itu dia memancarkan energi yang tidak habis. Yang tersirat dari tulisan mengenai kehidupan seorang gadis yang berusaha untuk membaca hidup itu sendiri, dengan gayanya yang ceria. Meskipun kadang di balik keceriaannya itu tersimpan gulana yang menggunung. Tapi dia tidak pernah putus asa. Dan itu memberikan sentilan padaku untuk memandang hidup dengan lebih ringan, lebih ceria dan tak putus asa.

Aku dan dia memang dua pribadi yang sangat berlainan. Dia banyak menulis tentang aku yang memuji-muji dan iri tentang aku. Tapi dia tidak tahu bahwa aku juga iri dengan kehidupannya, dengan sifatnya, seorang gadis single, yang berdikari, yang punya cita-cita yang konkrit dan sebagian sudah dicapainya. Dia punya banyak teman yang mendukungnya dan disukai orang-orang. Aku iri akan ketenaran dia, atas hasil yang dia capai. So, aku pun bisa iri padamu, apalagi orang lain dik?

Jangan gelisah soal pasangan hidup ya dik… Dia akan datang pada waktunya. Kalaupun dia tidak datang, kamu sebagai suatu pribadi yang ulet, sanggup mengalahkan dunia kok. Aku yakin itu. Dan aku akan berada di belakang kamu terus seandainya kamu butuh aku. Kalau butuh banyolan yang bisa mengurangi gelisahmu, aku selalu ada untuk kamu.Jangan ragu dalam melangkah (meskipun aku tahu kamu tidak ragu, but sometimes you lost that courage). Enjoy your life, every single second of your life.


Tuhan,

terima kasih karena Engkau telah memberikan aku seorang teman yang unik, yang bisa begitu ceria di hari-hari cerahnya tapi di suatu saat begitu terpuruk dalam kesedihannya, yang bisa begitu bawel mengomentari hal-hal yang tidak perlu tapi berkata yang tepat untuk sesuatu yang serius tetapi kami berdua bisa tertawa bersama menghadapi keanehan-keanehan di dunia ini dan kami berdua juga bisa menangis bersama membicarakan cinta.

Tuhan berkati dan lindungi dia dalam setiap langkah yang dia tempuh. Ringankan semua gelisah dna ketakutannya. Bantu dia dalam kesendiriannya. Limpahi dia dengan kasih sayang tak berujung.

Karena aku sayang dia, adikku Lala.

Yes, I do care about her.

Happy Birthday 12-02-09

from your so called sister

Imelda Coutrier


Lala says:

I won’t say word, because no word can explain my deepest feeling for you, Dear Sistah.
I just wanna thank you, 
For being who you are.
For being YOU.

MWAH!
Soal kado itu, don’t bother to give me anything. You’ve given me alot! 🙂 Love you, love you, love you! 


Ps.

Thanks juga buat Yessy Muchtar untuk tulisannya juga buat kadonya yang spesial ini… You know how I felt, dont you, Babe? 🙂

When Did It Stop Being Fun and Start Being Scary?

I always remember my birthday celebrations.

Selalu ada kue tar bikinan Mami; perpaduan antara pengetahuan soal perbandingan takaran bahan yang tepat agar cake mampu mengembang dengan sempurna juga daya imajinasi yang super dahysat sehingga menghasilkan satu kombinasi yang luar biasa: sebuah cake berlumur krim gula warna warni, dengan bentuk padang rumput beserta kelincinya, sebuah sungai dengan jembatan dan bebek-bebek yang berenang, atau gunung dan sungai yang mengalir.

She was a kind of mother that everyone could envy about.
Dari tangan ajaibnya itu selalu lahir kue-kue tar yang mengundang decak kagum setiap teman yang datang mulai pukul tiga sore, dengan baju berwarna warni, bibir bersaput gincu milik Ibu-Ibu mereka, dan membawa hadiah berbungkus kertas kado yang cantik. Continue reading

Catatan Harian

February 2009
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
232425262728  

Celotehan Lala Purwono