So many things happened, lately. Bikin saya sesak nafas, bikin saya kehilangan mood, bikin saya berulangkali bertanya, “What the hell is wrong with me?” Kalau sedang ‘rollercoaster’ begini, saya malah jadi seorang perempuan yang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk wonder and wander. Tapi tetap saja, ketika sedang banyak hal yang melintasi isi kepala, saya seolah tak lagi disebut berjalan… tapi melayang! Tidak menancap kuat di tanah seperti hukum gravitasi bumi, tapi melayang-layang seolah balon gas yang tidak tahu hendak terbang ke mana. I’m a baloon without a thread. I’m lost…
Aduh, ada apa, ya?
Kenapa saya jadi over sensitive begini, sih?
Orang-orang terdekat yang belakangan ini rajin mengabsen di rumah sakit; mulai dari Om Yoyok, Om Totok, lalu Mbak Ira, dan terakhir (dan please jangan ada yang niat absen lagi, ya? Please…) Mbak Pit (Mbakyu tercinta) yang seminggu kemarin usai menjalani operasi kecil; telah berhasil membuat saya senewen. Oh Dad… please take good care of your health…
Lalu soal pernikahan sahabat masa kecil saya. Pernikahan yang diperkirakan menghabiskan biaya sekitar delapan puluh juta, yang digelar untuk merayakan proses bersatunya dua hati yang saling mencintai… ups, maaf. Hanya sebelah hati saja yang melebarkan pelukannya, because my bestfriend still keeps her hands off him, sampai hari ini, two weeks before the wedding day. Entah kenapa saya jadi malah ikut sibuk memikirkan perasaannya. Entah kenapa saya malah jadi ikut senewen dengan pernikahan sahabat saya ini. It’s a new thing for me. Tidak pernah sebelumnya saya menjadi orang sesinting ini karena memikirkan pernikahan orang lain …okay, kalau sinting karena memikirkan pernikahan mantan kekasih yang masih semriwing di hati, ya pernah deh, kayaknya… hehe… (Apa kabar Kang Indra? Bandung dingin, nggak?)
I began to wonder: apa semua ini karena saya tahu persis bahwa dari awal, dia menyetujui untuk menjadi seorang istri lelaki yang (seharusnya) sangat baik untuk menjadi suaminya hanya karena alasan-alasan yang saya anggap‘nggak banget‘?
…walaupun pada akhirnya, saya tahu, it was her decision and she is grown enough to manage her life, living in her own chosen decision. Saya berada di luar lingkaran yang mengelilinginya. Saya menjaganya dari luar… I’ll be her safety net, whenever, wherever.
Pernikahan yang akan digelar dua minggu lagi, tepatnya 22 Februari 2009, tak hanya membuat saya senewen karena saya mengetahui persis isi hati sahabat saya, tapi juga membuat saya senewen karena di hari bersejarah itu saya akan memakai kebaya! Oh my God! Lala gituh… Yang tomboi… yang suka cekakak-cekikik seperti orang nggak punya dosa… yang paling anti disanggul karena merasa dirinya lebih mirip si mbok daripada puteri Jawa yang luwes… harus memakai kebaya! KEBAYA! update: picture of me in kebaya, supaya retie nggak susah ngebayanginnya… 😀
Saya ingat sekali saat kelulusan kuliah, tahun 2005 kemarin. Wisuda berlangsung di ballroom Shangri-La, dihadiri ribuan mahasiswa dari berbagai fakultas, di mana seluruh peserta wisuda yang berjenis kelamin perempuan diwajibkan untuk memakai kebaya dan bersanggul! UEDAN!
Saat itu saya harus berangkat ke salon pukul setengah empat pagi untuk disanggul, dirias, dan diphoto sejenak dengan piagam bohongan *lah jelas bohongan, wong wisuda-nya sendiri baru pukul 11 siang!* Pulang ke rumah, sudah harus berkebaya dan memakai jarik… Iya, kain jarik nyebelin yang dililit sedemikian rupa (dan membuat saya makin mirip dengan lontong ajah! hehe) dan dikasih peniti sana sini biar tidak melorot dan rapi…. kain jarik yang akhirnya robek karena saya berjalan seperti satpam sedang inspeksi! Hihi… Salah sendiri, kenapa musti ribet banget… Kan saya harus cepat-cepat mengikuti irama langkah teman di depan saya supaya tidak jauh tertinggal. Daripada nanti malah aneh karena tertinggal, saya pun memutuskan untuk melangkahkan kaki lebih lebar sampai terdengar bunyi ‘KRAK’, yaitu tanda kalau kain jarik saya sudah robek sehingga saya bisa bebas berjalan! 😀
Nah, dengan pengalaman yang sangat tak terlupakan itu, kini saya musti memakai kebaya lagi?? Disanggul lagi?? Dengan kain kebaya brokat berwarna hijau, pemberian sahabat karena kebaya saya nanti akan kembar dengan seluruh keluarganya, saya semakin merasa yakin kalau lontong is my middle name… 😀 Ah, masih untung saya nggak perlu disanggul segala… Hehe, thanks to my short hair yang sengaja saya model seperti ini biar lolos dari konde yang mirip helm itu!
Rumah sakit.
Pernikahan sahabat.
Kebaya.
Hm, what else?
Pikiran tentang saya yang sampai hari ini tak lagi berani naik pesawat terbang?
Atau pikiran sinting yang disulut oleh Lin, sahabat GangGila, yang tiba-tiba menjadi perempuan super mellow cuman karena bulan ini adalah Februari yang katanya bulan cinta itu?
She said, “Gue jadi inget dia lagi, La… Februari kan penuh kenangan….”
Oh dear! Why don’t you just worry about giving me a nice present for my upcoming birthday, eh?
But still, I couldn’t help but wonder:
Do women, even the most independent ones, still need to be saved?
Because somehow, deep down inside their hearts, they scream and ask for rescue?
I’m turning 29 in a couple of days dan kenyataan bahwa ada kemungkinan bahwa perempuan yang sangat mandiri-pun ingin ‘diselamatkan’, sungguh mengganggu pikiran saya. Can’t I be just a super woman? Can’t I live a life without having a man to save me but having him to share my feelings with? Because he needs me to save his life too?
Hah.
Semakin ke sini, saya jadi semakin senewen aja. Sesak nafas. Ilang mood. Kepingin bolos kerja juga *hehe, ini sih emang udah niat kali… * WHAT SHOULD I DO?
Saat curhat dengan sahabat, dia hanya bilang: “Ya, nafas dong, La… Tarik nafas, keluarin pelan-pelan… lewat hidung sama mulut.. jangan lewat back exit… itu artinya, lo udah ilang sesak nafasnya, tapi orang lain yang jadi sesak nafas karena bau kentut elo…” 😀
So, you mean it’s time for me to exhale, eh?
Really?
Everyone falls in love sometime
Sometimes it’s wrong and sometimes it’s right
For every win, someone must fail
But there comes a point when
When we exhale (yeah, yeah, say)
[Chorus:]
Shoop, Shoop, Shoop
Shoo Be Doop Shoop Shoop (yeah)
Shoo Be Doop Shoop Shoop
(All you got to say is shoo be doop)
Shoo Be Doop Shoop Shoop
Shoo Be Doop Shoop Shoop (Shoo be doop)
Shoo Be Doop Shoop Shoop
Shoo Be Doop Shoop Shoop
Shoo Be Doo
Sometimes you’ll laugh
Sometimes you’ll cry
Life never tells us the when’s or why’s
When you’ve got friends to wish you well
You’ll find a point when you will exhale (yeah, yeah, say)
[Chorus:]
Shoop, Shoop, Shoop
Shoo Be Doop Shoop Shoop
Shoo Be Doop Shoop Shoop (shoo shoo shoo huh)
Shoo Be Doop Shoop Shoop
Shoo Be Doop Shoop Shoop (Sho0 be)
Shoo Be Doop Shoop Shoop (Say shoop say shoo be say shoo be)
Shoo Be Doop Shoop Shoop (say shoo-hoo say sho)
Shoo Be Doo (be doo oh)
Hearts are often broken when there are words unspoken
In your soul there’s answers to your prayers
If you’re searching for a place you know
A familiar face, somewhere to go
You should look inside yourself , you’re halfway there
[Repeat Verse 2]
[Chorus:]
Shoop, Shoop, Shoop (Shoo Be)
Shoo Be Doop Shoop Shoop (Shoo Be)
Shoo Be Doop Shoop Shoop (Shoo Be)
Shoo Be Doop Shoop Shoop (Shoo-hoo-hoo be)
Shoo Be Doop Shoop Shoop (Shoo be doop doop doop hoo hoo hoo)
Shoo Be Doop Shoop Shoop (do do shoo be shoo be feels alright)
Shoo Be Doop Shoop Shoop (You can say oh)
Shoo Be Doo
(Exhale, Whitney Houston)
….hmm…
I think it is the perfect time to do it! 😀
God! It feels good to exhale! Really good!
***
February 10, 2009, 12.37 AM
di atas ranjang, dengan sprei yang baru beli dua hari yang lalu 🙂
Demi dirimu supaya nggak susah ngebayangin, aku tambahin photoku dengan kebaya itu, Ret… hehe.. malu-maluin sih… tapi ndak pa-pa deh… 😀
Tebar pesona? Ah, itu sih udah setelan otomatisnya Lala, bukan? hihi…
Nggak sabar juga nih… dresscode-nya apa ya, Say? kasih ide dong…
No need to be saved, ya, Mbak? Hmm… exhale-nya lebih kenceng deh jadinya.. hehe… Kalau sedang moodnya berantakan, memandang hidup dengan jernih jadi susah banget dilakukan… tapi yaa…. lanjut aja, lah…. toh hidup ke depan, bukan ke belakang…. 🙂
hehe… seru banget emang, Mbak… Pas nyobain di tempat jahitnya itu, ruang gantinya sampai mau ambruk juga! wekekeke….. Sejak saat itu, setiap lewat tempat jahitnya, mereka pada rame gitu manggilin aku… Bener-bener nggak terlupakan kali yaa…. (atau minta ganti rugi? hihihihi)
He eh, ati-ati…. Untung jariknya sudah aku jahit… Jadi bukan model yang bebetan gitu… 🙂
Jarik cadangan? Oma punya kan, Sis? 🙂
Aku sudah ada sandal dong… Sudah beli.. hehehe…
Tadinya mau nekat pake snickers dan kaos kaki… wekekekeke…
Cantik, ya, Don? Bukannya bagi kamu, aku selalu cantik biar gimana juga? Wekeke…
Membenarkan informasiku? Hihi… blushing gue, Don!!! 😀
Iya, Bunda. Akhirnya aku pilih beli kain jarik yang sudah dijahit model rok… Ngebayangin kalau diwiru, aduh.. ndak deh… nanti aja kalau aku manten… hehehe…. Memang lebih anggun kalau pakai jarik yang wiruan, tapi gimana lagi… daripada aku keserimpet di gedung, mendingan nggak usah aja … 😀
Kalau make up? Asal ndak ndemblog-ndemblog sih aku okay-okay aja, Bunda. Dan ya, asal nggak usah pake dikasih idep palsu! Gatel banget! 😀
Nah, soal grenjel itu yang sampai sekarang aku belum bisa pastikan, Bun… Gimana sih rasanya? Gimana bisa yakin, ya, Bun? Uhhh…. pusingg… 😦
Biayanya dua kali lipat?
Aduh, segitu aja udah mahal… apalagi dikali dua.. 🙂 AKu malah kepingin yang pesta kebun, dengan cocktail dress, dan limited guests. Biar guyub… dan murah! hehehe…
Itu skrinsut bagian atasnya, Chi… Kalau ke bawah dikit, ketauan banget aku lagi pake celana pendek! wekekeke…
Thanks ya, Say… Jangan kaget gitu ah…. Kasih duit aja, gimana? 😀
Nah… yang jadi masalah… ntar kalau sampai di sana, terus penata riasnya sok jago bilang, “Ah, bisa kok disanggul…” maaf, maaf ya.. nggak bakal ada skrinsut-nya! wekeke….
Yes, Uda. And since then, aku berusaha untuk tidak mendengarkan ‘pujianmu’ itu.. hehehe..
Bolu Pandan??!!! Ugh… Itu nggak ada lekuknya sama sekali! wekekeke…
Aku udah liat dong, Uda pake jarik dan sorjan… Cocok kok… Cocok jadi model rias pengantin di salon manaaaa gituh.. wekeke…
Makasih, Ndah… Elo tuh bener-bener, deh.. care banget sama gue.. hehehe… *cipika cipiki*
Memang pada akhirnya, tergantung orang itu sendiri yang bergerak; entah itu berjuang sendiri atau membiarkan dirinya tertolong. Semuanya berawal dari keinginan hati… Dan semoga, gue tahu, kapan gue merasa benar-benar membutuhkan orang lain, tidak merasa tinggi hati dan menganggap gue bisa melakukan semuanya because I think I am a super woman! 😀
Pernikahan yang dilandasi dengan cinta aja bisa gagal, ya, Ndah?
Pernikahan yang tadinya tanpa cinta, bisa pula menjadi abadi.
Hm, so you mean, love isn’t the only factor of a happy marriage? 🙂 Boleh ga sih, gue berharap menikah dengan orang yang gue cintai… Yah, sama kayak kakak- kakak gue yang menikahi pacar-pacar tercintanya.. not some random guy who loves me dan berani kawinin gue.. 🙂
Teori?
Banget, say! Gue juga!
Apa kabar, Indah..
*masih pingsan*
*bales komentarnya ntar ya, Ret.. hihihi*
Hahaha..
You knew me too well, Om! 😀
Jahat banget euy sama keponakan… huhuhu….
Hahahahahahahaha!!!!
I’ll give you my latest update, then! 😀
*gondok.com*
*ambil guling dan bantal*
*tidur ngelingker di depan kulkas*
Ah, iya, Isma. Aku jadi ingat, you’re engaged now! Wah, pasti lagi sibuk fitting nih ya… Demi kebaya hijau ini, aku rela mengurangi makan cuman empat kali sehari… dari yang tadinya enam sampai tujuh kali… wakakakaka… *dilarang percaya, ya.. kalau percaya, berarti kamu bener-bener jahat! hehehe*
Tema-nya nanti apa, Is? Pink aja, ya? Keren tuh warna pink… Ntar aku juga pake kebaya warna pink deh, demi kamu… *wakaka, emang diundang??? kenal aja barusan…*
Thanks buat pujiannya… Dapet salam balik dari obi-nya! 😀
hahaha… now you remind me again! Berarti gue musti revisi dunk? hehehehe…
Road to be 29?
hihihi…..
Hehe… itu photonya yang ‘mblobor’… saat kamu bilang gitu, aku langsung perhatiin lagi photonya… hahaha… emang kayak dicet ungu gitu ya… sumprit, aku nggak senekat itu.. kalaupun mau aku cat, harusnya warna pink, bukan ungu! 😀
Kebaya yang belum ada kancingnya itu? 😀
Baby pink-baby purple-white wedding???
OH MY GOD! You must be gorgeous!!
Tasikmalaya, eh? Berapa kali naik angkot, tuh, Is? 😀
Hehehehe.. gemes? kok gemes, sih…..
Haha..
apalagi nih.. kalau pake konde, terus stagen, pake sendal tinggi, dan bulu mata palsu…
uedan bener deh! Menderita banget! 😀
Ups.
Harusnya pake dicuci dulu ya?
hihihi……
jeung,,
kalo gue belakangan ini jadi sering banget was2..
entah kenapa, ini kaya’nya bawaan dari taun kemaren, secara tiap2 bulan begini ini – januari sampe maret, lagi kritis2nya banget.. entah kenapa
*padahal, gue ultah di bulan maret..
D**N!
Halo jeung lala..nyenengin juga baca blogmu ini..ntar deh nglembur baca smuanya…
rupanya yang merasa krisis bukan hanya aku ya..semua orang sedang krisis…(walau sumbernya lain-lain)
bener deh…mesti tarik napas..dan selfassessment lagi…
c u..
tu kebayanya brati blum jadi ya mbak? kok bisa dipake
‘Mblobor’ itu apa?
bolak-balik tanya 😆
cie…cie..yang bentar lagi mau ultah ya…
ntar traktirnya pas tgl 23 juga gak papa kok…kekeke..
Muaccchhhhhhhhhh
la..commentku ketelen akismet yaak???
check..check..
*ngebayangin my bakal pake kebaya waktu wisuda*
ntar fotonya di kirim dech sama mbak lala,,,,,,,,
mampir mbak, dah lama gak kesini …..
tan, jgn senewen dong. Btw yang dirawat tuh siapa (aq ga mudeng nih) mbaknya tante taw papahnya?? Semoga papah dan mbak tante cepat sembuh dan orang2 disekitar tante sehat selalu. Amin
Trus mengenai pernikahan teman jgn diambil pusing atuh tan, saya liat photonya tante manis kok make kebaya (itu belum di make up kan) belum di make up aja dah cantik palagi klo dah di make up (ga tau seperti apa)..
Btw kapan ultahnya tante nih, berarti bisa makan2 gratis kan?? hihihi
tante aq juga klo stress sering jalan gitu ngeliatin bunga2 dan tanaman, setelah ngeliat itu langsung jernih tuh pikiran..(cobain gera).. Oh yaaq add YM-nya ya tan, klo tante stress bisa curhat ke saya..(bisa ga ya???)hehehehe
Warm regard
ketika selesai merampungkan presentasi utk seminar hari jumat..
Iya, bukan lontong…
Iya, bukan leupeut…
Bagaimana kalau arem-arem? :p
Waktu aku lihat Lala pakai kebaya..
ehmm senyum aaaahh..
tapi tetep cantik kok…
bawahnya jangan kain panjang La.. yang sudah jadi aja.. aku nggak yakin kalau nggak akan copot and mlorot.. hehehehe…
Duh, ribet yang jeung jadi perempuan…wonder and wander,,pake kebaya…persahabatan….dan sekarang jadi ngebayangin, pernah gak sih laki-laki merasa seperti itu? hehehhe
eh eh..beneran cantik pake kebaya…:)
Tasikmalaya bisa dicapai dari Surabaya dengan 52 kali naik angkot…
hmm…prepare your backpack and do the so-called travelling, Mbak..hehe
mampir ahh………aku tmannya rifky……..
aku senyum senyum jeung ngebayangi jarikmu yang sobek
lain kali yang luwes toh jeung jalannya, jgn kaya’ satpam periksa barisan
aduhhhduhhduhhh cakep euyyy yg pake kebaya
Hem….boleh juga kalau pake kebaya. Kaya jaman 45 gitu deh. Tapi pakaian yang kaya gini neh yang mesti dilestarikan, agar tidak hilang tergerus jaman.
pakai kebaya atau tidak berkebaya…..namun kamu tetap saja maniz,jeung……..suer! kagak bohong dach
salam hangat selalu
Tadinya mau komentar, soalnya udah bolak-balik baca entri ini, hihi, eh liat template baru, malah mau nanya… kok diubah jeung??? Huhuhu… saya suka yg pinky itu..
Trus ttg kebaya, cantik loooh, cuantik buangeuts (^_^)
En met ultah ya… *ini baru loncat dari blognya Yessy*
wow ada yang mo’ nikah..?
wihhhh… lutunaaa pake kebaya… kata sapa gagal… Yessi yahhh… gak ahhh, kamu kyuttt kok pake kebaya laaaa… 🙂
don’t forget to inhale after you exhale, okay??? 🙂