you're reading...
Learning from The Movies, Thoughts to Share

Stop Playing God

Learning From The Movies Vol.2

Pernah nggak, once in your life, kamu bilang begini: “Nggak bakal, deh, gue mau menikah sama orang seperti dia. Kaku, pendiam, nggak gaul. Gue hobi nge-mal, dia hobi benerin koleksi vespanya. Gue pingin dinner di tempat agak mahal, dia ngajakin di emperan. Gila aja. Gue bisa mati kali kalau punya suami kayak dia!”

And then, in five years, kamu sedang mengandung anak keduamu dengan lelaki yang kamu sebut pendiam, kaku, nggak gaul, dan sebagainya itu…?

Kamu pun cengar-cengir nggak jelas ketika temanmu bertanya: “Kok elu bisa mau sih, sama cowok itu?”
Lalu kamu bilang, “Ya, gue juga nggak tahu kenapa. Yang jelas, gue sekarang udah terlanjur jadi bini-nya…”
Dan akhirnya, kamu dan temanmu itu tertawa terbahak-bahak sampai dua pasang mata kalian berair hanya karena mengingat kembali semua kata-kata sumpah disambar geledekmu di masa lalu itu.

When you got home, sambil menunggu lelaki yang masih saja pendiam, kaku, dan nggak gaul tapi berhasil mencuri hatimu dan menikahimu itu, lalu kamu mulai memanjakan angan-anganmu dan membiarkannya melambung bebas. Setiap potongan kenangan yang mengawali rasa sayangmu buat lelaki itu, setiap senyuman yang berhasil meneduhkanmu, lalu kenangan ketika dia akhirnya berkata, “Hey, kamu yang bawel, cerewet, tukang tidur, nggak bisa masak, moody berat, dan hobi nyela orang…. aku bakal mati kalau nggak bisa kawinin kamu!”

Dengan caranya yang unbelievable, tapi kamu tahu, he loved you and then you nodded sambil berkata, “Hey, kamu yang nggak gaul, rambut berantakan, yang merokok kayak kereta api, dan mulutnya bau nikotin… kamu emang bakal mati kalau aku nggak mau, kan? So I said ‘Yes’!”

Then you smiled.
Kenangan itu terputar lagi dalam benak kamu dan kamu menikmati itu semua sambil bersandar di punggung tempat tidur lalu mengelus-elus perutmu yang membuncit karena terisi dengan bayi keduamu. Membayangkan betapa konyolnya kata-kata yang keluar dari mulut kalian berdua, but you both knew, itu adalah kalimat yang paling romantis sepanjang sejarah kehidupan kalian berdua.

Sampai kemudian kamu pun tertawa.
Karena kamu ingat, there was one time, so long time ago, kamu pernah bilang: “Amit-amit deh, gue sampai jadian sama cowok tengil itu!”
Dan kini, kamu malah rela menunggunya pulang setiap malam dan merelakan bibirmu terkecup oleh bibir berwarna gelap dan berbau nikotinnya, every single day…

***

I hate smokers. Amit-amit kalau pasangan saya kelak adalah seorang perokok sejati, yang di jemarinya terselip batang rokok, yang ujungnya tak pernah berhenti terbakar dan asap yang keluar dari mulutnya akan membuat dada saya sesak.

Infact…. dari semua mantan kekasih saya, hampir semuanya adalah perokok sejati!

I hate pink. Udah deh, jangan paksa saya untuk menyukai warna yang nggak menunjukkan kehebatan seorang perempuan. Buat saya, pink identik dengan warna yang terlalu menye-menye; ini jelas sungguh berbeda dengan karakter saya yang preman abis ini.

Infact…. saya sekarang menjadi PINK lovers!Β 

I used to say that Secretaries are dull! Haha, pardon my French, Guys. Tadinya saya menganggap bahwa Sekretaris itu cuman perempuan with mini skirt and high heels, rajin memoles kuku dengan pemulas kuku berwarna-warna ajaib, dan ya… reputasi Sekretaris sebagai perempuan simpanan seorang Boss bikin saya enek banget sama profesi itu.

Infact…. I am a Secretary! Dan uh-oh, I am clever enough *iya, not that smart, I know! hehe* and I’m not fooling around with my Boss!

And so many other things yang kemudian akan membuat saya tersenyum-senyum geli hanya dengan membayangkan betapa tololnya saya for saying AMIT-AMIT but then I happened to have that experiences; in love with smokers (nikotin yang menyebalkan itu memang sempat bikin risih, tapi kemudian, enak-enak aja tuh! hehehe!), langsung girang nggak penting kalau menemukan something pinky, dan ya, menikmati sekali menjadi seorang Sekretaris yang bisa ngeblog dan membuat saya berhasil merangkum tulisan saja menjadi buku πŸ™‚

We sometimes say something as if we know what’s about going to happen.
For God’s sake, I don’t wanna be with anyone like him.
I am so damn fantastic and going to be CEO in three years!
Ah, he’ll always be my friend… He will always be my friend…

Atau seperti yang dibilang Sara di salah satu film favorit saya; SWEET NOVEMBER, “It’s just a month.”Β 
Nelson Moss: Why a month?Β 
Sara: Because it’s long enough to be meaningful, but short enough to stay out of trouble.Β 

Is it?
Long enough to be meaningful, but short enough to stay out of trouble?
OH, really, Sara?
Because I know, in the last fifteen minutes, kamu bilang pada sahabatmu, Chaz:

Sara: You know, he asked me to marry him.Β 
Chaz: He’s not the first…Β 
Sara: No, but it was the first time I wanted to say “Yes”.Β 

She was playing God; bermain menjadi Tuhan, dengan memberikan suatu batas pada sebuah hati. January for a guy, February, March….. Semuanya diberi jatah satu bulan; satu lelaki. She wanted to make her life meaningful, dengan membantu lelaki-lelaki itu menemukan pribadi mereka yang jauh lebih menyenangkan. She knew, she had a short time; she’s been counting her last days. Dan dia menggunakannya untuk berbuat baik kepada lelaki-lelaki yang terjebak dalam rutinitas yang membuat mereka menjadi orang yang tidak menyenangkan, hampa, atau bahkan kehilangan arah.

She made this rule.
One month only. Afterward, sudah, pergi saja. Kalender musti dirobek, please don’t contact me, forget my name, and thanks for the lovely time.

Satu bulan saja. Seperti yang sudah dia lakukan selama ini, setelah dia mengetahui penyakit yang dideritanya, dan dia memutuskan untuk berhenti merusak dirinya dengan perlakuan medis di rumah sakit tapi menanti ajal dengan melakukan nicest things in the world. Living as normal as she could.

But then she met her November; Nelson.
And then she fell in love with her November.
And for the very first time, she almost wanted to stay in this November; forever…

She was playing God.
But she was a total mortal, yang bisa berdarah ketika terluka, menangis ketika bersedih, tertawa ketika bahagia, dan kehilangan ketika berpisah dengan orang yang dicintainya.

Di hari terakhir, bulan November itu, she waived him goodbye.
“Aku ingin kamu mengenangku sebagai Sara yang manis, periang… bukan Sara yang sakit…” she said in the early morning ketika diam-diam ia berlari meninggalkan Nelson yang tertidur di ranjang.

Dan mereka berpisah.
Lalu musik penutup film itu, Only Time yang dibawakan oleh Enya, mengalun merdu, menusuk-nusuk perasaan siapapun yang melihat scene-scene penutup di film romantis dengan bitter goodbye karena liriknya yang dalam dan menimbulkan sebuah kesadaran dalam hati.
Β 

Who can say where the road goes,
Where the day flows?Β 
Only time…
And who can say if your love grows,
As your heart chose?Β 
Only time…
Who can say why your heart sighs,
As your love flies?Β 
Only time…
And who can say why your heart cries,
When your love dies?Β 
Only time…
Who can say when the roads meet,
That love might be,
In your heart.
And who can say when the day sleeps,
The moon still keeps on moving
If the night keeps all your heart?Β 
Night keeps all your heart…
Who can say if your love grows,
As your heart chose?Β 
Only time…
And who can say where the road goes,
Where the day flows?Β 
Only time…
Who knows?Β 
Only time…
Who knows?Β 
Only time…Β 

So stop playing God.
Because when it comes about our future, we’re all blind people who walk together, hand in hand.

Β So stop playing God.
Because when it comes to our hearts, feelings, and emotions, we’re all clueless, as anyone else in the whole universe.

So stop playing God.
Because we’re humans.
Because we’re just flesh bloods.
Because all we have is today, not tomorrow, not even a second ahead.

Seseorang seperti Sara, yang telah berhasil melewati bulan-bulan sebelumnya dengan sukses, akhirnya tak bisa mengendalikan perasaannya karena ia jatuh cinta so sweetly in November. She broke the rule; she fell in love, but then she decided to stand in her commitment. Cinta saja tidak cukup. She got to go meski perasaannya sakit karena jatuh cinta terlalu dalam di hati Nelson.

Siapa yang tahu kemana hidup ini menggelinding?
Siapa yang menyangka suatu saat kelak, segalanya berubah seratus delapan puluh derajat dari yang kita bayangkan hari ini, but you already sworn to the whole universe that AMIT-AMIT JABANG BAYI nggak bakalan kamu begitu? πŸ™‚
Siapa yang bisa menebak bagaimanakah jalan cerita kehidupan setiap manusia?

Ok.
Mungkin akan ada yang bilang begini:
“Jadi maksudnya, gue nggak boleh ya, La, punya keinginan untuk pacaran sama orang yang normal aja? Yang bukan perokok, pencandu, atau suami orang, misalnya?”

Hey. Boleh, kok. Boleh-boleh saja.
All I’m saying is…
You may have all the criterias of a perfect husband.
You may dream of becoming a successful business man/woman.
You may dislike a few things and love the others.

But one thing for sure; you will be totally surprised ketika kelak segalanya tidak sesuai dengan rencanamu…
Kamu tidak akan tahu perjalanan hidupmu sendiri.
Kamu tidak akan pernah tahu sampai hari ini berhasil kamu lewati dan membayangkan apa saja yang sudah kamu lakukan pada hari ini.

We have all the rights to make our own ground rules.
But be ready if we had them broken in the future.Β 

Ya.
Stop playing God.
Because, God works better than us,
and definitely not our competition… πŸ™‚

Β ditulis sambil mengingat sebuah wajah.
Hey, it’s your favorite movie too! πŸ™‚Β 

About Lala Purwono

Published writer (or used to be, darn!). A wife. A mom. A friend that you can always count on.

Discussion

55 thoughts on “Stop Playing God

  1. well aku juga ngga mimpi kawin sama orang jepang dan SMOKERS!!!

    aku juga anti smokers tuh dulu (sekarang juga sih). Dan aku pernah say good bye sama seseorang pada date yang pertama. Hanya karena dia ngebul di mukaku. Tapi aku juga ngga senang sama orang yang berhenti merokok hanya karena mau jadi pacarku. Jangan pernah tuh.

    Bikin pelem ahhh… sweet january gitu. Mumpung tinggal 3 hari lagi hihihi.

    EM

    Posted by Ikkyu_san | January 27, 2009, 4:19 am
  2. merencanakan adalah baik dan harus malah,
    tp bila yg terjadi tidak sesempurna rencana kita,
    maka jalanilah dg penuh kenikmatan dan kesyukuran,
    karena:
    “boleh jadi kamu membenci sesuatu, tp sesungguhnya itu adalah baik bagimu,
    dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, tp sebenarnya itu adalah tidak baik bagimu”

    so La, someone-mu itu gak suka merokok kan…? hehe…

    salam saya La

    Posted by vizon | January 27, 2009, 8:33 am
  3. Berhenti menjadi juru selamat juga…

    Posted by Koko | January 27, 2009, 9:00 am
  4. Yesss bener banget!!!!

    Aku dulu bermimpi memiliki suami yg tinggi,berbadan kekar,guanteng,bisa maen gitar…..
    Mmmmm ternyata tidak seperti impianku πŸ™‚ tapi memiliki cinta yang besar untuk aku πŸ˜€

    walah…mengingat wajah ku ya,say??? πŸ˜‰

    Posted by Retie | January 27, 2009, 9:25 am
  5. ntah kenapa saya senyum-senyum sendiri membaca postingan ini.. :mrgreen:

    Posted by chic | January 27, 2009, 10:21 am
  6. jadi jangan bilang amit- amit yahh

    karena bakal kejadian..

    ^_^

    Posted by Indah Sitepu | January 27, 2009, 10:24 am
  7. Katanya sih jangan kelewat benci ama sesuatu atau seseorang karena kalau kelewat benci, justru kita akan mendapatkannya, ahahaha :p

    Mungkin supaya kita bisa ngeliat sisi bagusnya dari yang kita benci kali yaa? πŸ˜€

    Posted by Indah | January 27, 2009, 10:57 am
  8. *hug mbak Lala*
    artikel ini memberi pencerahan banget mbak buat Yaya…hehe..Tull banget…
    TUhan tau jalan didepan kita, jauh didepan kita karena Dia diatas sana melihat kita.aaahhh…pokoknya Yaya seneng artikel mbak lala yang satu ini πŸ™‚

    Posted by cahayadihati | January 27, 2009, 11:42 am
  9. Nice post, La.
    Nggak semua yang kita mau itu baik untuk kita. Jadi nggak boleh juga maksain maunya kita sama Tuhan.
    *manggut manggut*

    Posted by p u a k | January 27, 2009, 12:01 pm
  10. ah La…

    kelak jika buku kedua mu akan terbit…

    cerita ini harus di masukkan ya :)..damn inspired….yaa seperti semua tulisan tulisan mu yang lain…hehehe

    dan nanti kalo memang udah masuk di buku..jangan sungkan sungkan untuk sebut nama gue…wekekekekke

    Posted by yessymuchtar | January 27, 2009, 12:29 pm
  11. jeung lala bisa aja ni ^^
    mim jadi senyum2 sendiri ni..
    ga semua yg kita harapkan dapat tercapai, tp apa yg sudah didapatkan sudah seharusnya kita syukuri hehehe.. ngomong apa ak ni ^^

    Posted by mirma yudha | January 27, 2009, 1:12 pm
  12. Aku jadi ingat pengalaman temanku, dia waktu single mati2an gak suka cowok yang berkumis…dan ternyata..dia menikah dengan laki-laki yang berkumis tebal…hahahahha

    ya ya…di depan sana, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi…

    Posted by icha | January 27, 2009, 1:21 pm
  13. kunjungan perdana. salam kenal ya

    Posted by syaiful | January 27, 2009, 1:55 pm
  14. wew…………….
    Ada berapa episode nih Jeung???

    Posted by indra1082 | January 27, 2009, 2:19 pm
  15. agree, god works way much better than we do, so let it be his will…

    tapi tetap bukan berarti pasrah tak berikhtiar kan, jeung? kita bisa saja menetapkan aturan main buat hidup kita, tapi musti tetap percaya kalau setelah semua yang kita upayakan, hasilnya akan terpulang pada ketetapan tuhan.
    dan tuhan suka orang-orang yang berusaha. πŸ˜€

    btw, aku juga trenyuh nonton film ini, rasanya nggak adil banget filmnya harus berakhir seperti itu.

    Posted by marshmallow | January 27, 2009, 3:44 pm
  16. Cerita yang bagus…

    Menurut saya, tetaplah bercita-cita/berkeinginan yang baik, kemudian berikhtiar, berdo’a dan serahkan hasilnya kepada-Nya.

    Kita cuma mampu berharap, berikhtiar dan bermohon, namun Dia yang menentukan yang terbaik buat kita.

    Salam kenal ya.
    Good posting

    Posted by Erik | January 27, 2009, 3:51 pm
  17. boleh saja berangan angan pingin dapat yg begini, begitu dan membuat sebuah rencana

    tp jangan sampai takabur…
    biasanya yg ga dikehendaki pasti itu yg akan datang dan diberi Tuhan untuk kita

    manusia boleh berencana dan berangan angan, tetep Tuhan yg menentukan segalanya

    Posted by kejujurancinta | January 27, 2009, 3:54 pm
  18. Wah, theme-nya sudah ganti lagi nih ….
    Setuju banget dengan tulisan ini, La. Orang Jawa bilang : kuwalat. Bilang ‘amit-amit’ … eh, di kemudian hari ternyata malah dapat yang di’amit-amiti’. Kalau gitu, bilang gini aja La : “Amit-amit deh, gue dapat suami yang ganteng, kaya, setia, baik hati, jujur, dan nggak merokok. Nggak bakalaaan gue kawin sama dia!!”
    And let’s see what happen ….. πŸ˜€ πŸ˜€

    Posted by tutinonka | January 27, 2009, 4:17 pm
  19. Benernya sih bukan playing God..ada penjelasan teoritis mengenai hal ini.ilmu yang berkenaan dengan ‘subconcious mind’, dimana segala sesuatunya jika diucapkan dengan intens, perasaan dan ada unsur emosi didalamnya, maka diri kita akan menarik segala sesuatu yang berkenaan dengannya untuk membuatnya terwujud walaupun kata2nya keliatannya bertolak belakang. Itu kerjaanya kita sendiri atau si ‘subconcious mind’ kita..

    Posted by boyin | January 27, 2009, 4:53 pm
  20. we are just human being that lied on the earth, hanyalah makhluk melata di muka bumi ini..dengan segala keangkuhan dan kesombongan yang melebihi matahari, langit dan gunung, dan merasa sempurna sebagai makhluk, tanpa sadar dia diciptakan dari segumpal tanah kotor dan rendah….nice posting mbak….

    Posted by dhanny danb ayu | January 27, 2009, 5:30 pm
  21. wow, it’s a great posting sist, by know who we really are, kita tau bagaimana sebaiknya menjadi manusia. Cintailah saat kita masih bisa mencintai, love u sist

    Posted by yande | January 27, 2009, 6:22 pm
  22. Nice post!
    Selera yang bagus….!

    Posted by Blog Cantik | January 27, 2009, 7:51 pm
  23. akan blue usahan tidak akan ada lagi bayangan kesedihan di postingan blue esok dan inilah yg terakhir meski sakitnya minta ampun……..
    salam hangat selalu
    dan blue ngebayangin kekasih blue yang nanti kulitnya putih atau hitamnya……………?hehehe

    Posted by dobleh yang malang | January 27, 2009, 8:13 pm
  24. . lam kenal πŸ™‚

    Posted by sheila | January 27, 2009, 8:41 pm
  25. Kalau saya membenci Luana maya, apakah suatu saat saya bakal mendapatkannya?

    *nyemplung sumur*

    Posted by -GoenRock- | January 27, 2009, 9:12 pm
  26. ditulis sambil mengingat sebuah wajah…

    hmm, jadi ingat ngobrol2 tadi siang sama Yessy πŸ˜€
    *aku baru senyum lho…*

    Posted by goenoeng | January 27, 2009, 10:06 pm
  27. wajah sapa tuh mbak yg diinget??

    hihihi… siapa ya…
    ganteng deh pokoknya! πŸ˜€

    Posted by Myryani | January 27, 2009, 10:42 pm
  28. And then, in five years, kamu sedang mengandung anak keduamu dengan lelaki yang kamu sebut pendiam, kaku, nggak gaul, dan sebagainya itu…?

    hahaha..kwalat tuch! hahaha

    Posted by langitjiwa | January 27, 2009, 10:57 pm
  29. Makanya harus hati-hati mbak dengan kata “Amit-amit”.
    Karena kalimat itu munculnya kan emang dari kehati-hatian seorang ibu yang mengandung. πŸ™‚

    Posted by sunardi | January 27, 2009, 11:24 pm
  30. jatuh cinta emang bisa membuat kita terkesima olehnya hehehe salammmm

    Posted by mrpall | January 27, 2009, 11:56 pm
  31. hahaha..saya jadi ingat diriku sendiri kalau baca postingan ini.
    pengalaman, sih.

    ahahahaha

    Posted by Mus_ | January 28, 2009, 12:28 am
  32. ya begitulah takdir.. hehhe.. setiap ucapan adalah doa.. jadi hati” aja sama mulut kita ya.. *mulutmu harimau mu..* whehehe..

    Posted by Andri | January 28, 2009, 12:45 am
  33. Weh, ada perbedaan lho antara perokok dan perokok sejati. Itu sebuah perbedaan besar πŸ˜‰

    Posted by Daniel Mahendra | January 28, 2009, 5:06 am
  34. wahhh ini mah cerita gw banget mbak….aku gak mau sama cowok perokok,kumisan,Polisi…dan sekarang aku udh jadi istri dari cowok yg tdk aku mau ituhhh huahahahaha

    Posted by novnov | January 28, 2009, 7:34 am
  35. he he he .. makanya jangan suka ngumbar, atau nyela orang lain, gak taunya malah jadi pendamping hidupnya .. he he he .. temen – temen saya juga ada yang kayak gitu πŸ˜€

    Posted by adinata | January 28, 2009, 7:52 am
  36. Salam kenal y mba lala,
    Aq br mampir nich di blognya mba…

    Posted by My Self | January 28, 2009, 8:18 am
  37. Yach dulu pacaran, nyebelin banget.Malah sekarang kita jadi suami-isteri..he..he..

    Posted by AriE | January 28, 2009, 8:33 am
  38. ‘Do your best and let God do the rest’ yahh?!? πŸ™‚

    btw, saya ga ngerokok lho,,
    hehehe apa coba 😎

    Posted by [H] | January 28, 2009, 8:50 am
  39. setujuuuuu La… aku juga begitu…ogah sama yang ini maunya yang itu…taunya jadinya sama yang ogaah itu hahaha…

    Posted by wafercokelat | January 28, 2009, 10:05 am
  40. Hhhmmmm…………mirip. πŸ˜€

    Posted by dariman | January 28, 2009, 10:06 am
  41. wow!!

    ^tercengang^
    -halah lebay!!-

    Posted by omoshiroi | January 28, 2009, 10:59 am
  42. hehehhe…baus ceritanya nya..kadang..cinta emamng sulit di tebak ya.. kadang bisa aj kita nikah sama orang yang ga kita suka tapi tentu alangkah bahagianya jika menikah sama orang yang di sukai πŸ˜€

    Posted by hidayanti | January 28, 2009, 11:31 am
  43. WAH BELUM PERNAH MBA’

    Posted by dikma | January 28, 2009, 12:05 pm
  44. Oh God! Help me!

    i hate her… really hate. and i think there is no way can change the destiny. i hate her.

    hmm.. ceritanya romantis juga. but i think it happens 1 in thousands πŸ™‚

    pardon me, i’m in broken.

    Posted by bodrox | January 28, 2009, 12:27 pm
  45. kadang apa yg kita bayangkan dan impikan tak selamanya jadi nyata. Bunda dulu berkhayal punya suami yang ganteng, baik dll… bunda sudah dapatkan selama 6 tahun.. tapi apa? cerita selanjutnya hanya DIA yang tau…

    Posted by bundarie | January 28, 2009, 1:18 pm
  46. Bener banget mba… Kita jangan mempermainkan Tuhan…
    Truz kita memang harus jaga ucapan.. he… πŸ˜‰ Btw, miss you πŸ˜‰

    Posted by tyanjogjack | January 28, 2009, 1:54 pm
  47. seringkali memang kita
    tak tahu di tahu kita
    seringkali pula segalanya
    tak sesuai dengan yg didambakan
    btw, mencintai dan hidup bersama
    itu tergantung perasaan dan
    pengorbanan….
    terlalu bnyk kriteria sll
    menjebak dan mengkungkung diri
    so, terimalah apa adanya
    cocok atau tidak bukan tergantung
    pada idealisme dan kriteria
    tetapi lebih pd adaptasi dan
    kompromi perasaan πŸ™‚

    Posted by mikekono | January 28, 2009, 2:38 pm
  48. Hmmm…I definitely agree with u that we should stop playing God. After those two unexpected tragedies, I’ve realized that yes…we’re blind bout the future πŸ™‚

    Posted by 1nd1r4 | January 28, 2009, 3:11 pm
  49. Ikkyu_san:
    Si Gen mimpi kawin sama orang Indonesia yang ternyata mirip Whitney Houston, nggak? Wekekeke…
    Pelem-nya pelem apaan nih? Yang satu warna itu ga? πŸ˜€

    Vizon:
    Seperti tulisan Uda soal well prepared itu kan? Kita harus siap dengan segala sesuatu.. πŸ™‚ Dan apapun yang terjadi, itulah yang terbaik buat kita… Belum ketauan aja sih, tapi ntar juga bakal tahu, kan, Uda?

    Someone-ku?
    Oh… merokok… perokok berat! wakakaka…. *someone yang barusan putus sama aku, lho… yang sekarang masih dalam tahap pencarian korban lelaki berikutnya! wakakaka*

    Koko:
    Iya. Just be humans πŸ™‚

    Retie:
    Nah, bagus kan… Cintanya itu lho, Ret.. yang bikin ngiri itu.. Mas Bayu-mu itu memang O Ye! hehe…
    Wajah siapa?
    Wajahmu, lah! Siapa lagi??? hehehe…

    Chic:
    Nah. Kenapa lagi nih? Inget sumpah serapah di masa lalu, ya, Bu? hehehe…

    Indah Sitepu:
    Haha…
    selain itu, mendingan nggak usah gaya-gaya bilang ina inu kalau kita sendiri ga pernah tau gimana hidup ini di lima menit berikutnya… πŸ˜›

    Indah:
    Karena, selalu ada dua sisi, kan, Bu? Kayak gue nih… Pipi kiri gue mulus, pipi kanan gue jerawatan! wekekeke…

    Posted by jeunglala | January 28, 2009, 4:36 pm
  50. Cahayadihati
    *hug Yaya*
    Makasih, Yaya… Tuhan pasti tahu, Dek… We’re just actors, kan? Skenario udah dibikin sejak kita lahir… Ya, kan, Ya

    p u a k
    Bener, Ibu Puak yang cantik walopun nggak bedakan… πŸ™‚
    Namanya juga kehendak Tuhan..
    Siapa kita.. πŸ™‚

    yessymuchtar
    Yes, buku gue yang berikutnya tuh novel misteri, ya.. sebangsa sundel bolong gitu deh..
    Lo masih mau, kalau gue terinspirasi bikin novel itu dari elu??
    wakakakakaka… *ampun Boss, I lap yu, dah!* πŸ˜€

    mirma yudha
    Hai, Mim.. senyum barengan dong, biar rame.. πŸ™‚
    He eh, emang harus bersyukur… Susah sih, berat sih *kayak berat badanku inihh.. hehe*, tapi perlu banget dicoba terus setiap hari….

    icha
    Ah, ada jeng Icha yang tulisannya super keren… *selain emang keren, ini juga usaha biar maen ke sini lagi.. hehehe*
    Kumis tebal??
    KUMIS TEBAL??? Masih musim, ya? hehehe… *siap ditimpuk sendal*
    Di depan sana emang masih blur banget, Jeng.. tapi tetep aja, moving forward lebih baik daripada stand still…

    syaiful
    Balasan komentar perdana… Salam kenal juga, ya.. πŸ™‚

    indra1082
    Berapa episode? Hmm… tergantung nanti hasil surveynya gimana… Mungkin bisa diperpanjang kayak sinetron Kesandung… eh Tersanjung itu.. hehehe

    marshmallow
    Nah, bener nih, Mbak. Merencanakan sesuatu itu kan emang manusia jagoannya… tapi biasanya, seringkali nggak dibarengi dengan kesiapan mental untuk menerima suatu kondisi yang sama sekali lain seperti yang dia harapkan. Ikhtiar? Penting! Sangat!! πŸ™‚

    Endingnya ngebetein!!!
    Jadi pingin bikin lanjutannya… Sweet December… πŸ™‚

    Erik
    Makasih, Mas Erik..
    Benar. Ikhtiar. Apapun hasilnya, wajib berserah….

    Posted by jeunglala | January 28, 2009, 4:54 pm
  51. kejujurancinta
    Tuhan menentukan segalanya.
    Ah…… entah kenapa, meskipun sederhana, tapi aku suka sekali sama kata-kata ini, Mbak…

    tutinonka
    Ganti, Bun. Niatnya supaya ga kebanyakan photo, tapi kok ujung-ujungnya masih ga rela kalau ga ada photo2nya.. hihihi..
    Sarannya aku praktekin ya, Bunda..
    Sekalian sebut nama deh:
    “Amit-amit gue dapet George Clooney!!!!”
    (dan untuk pertama kalinya dalam sejarah kehidupan Lala, permintaan itu segera dikabulkan! wakakaka)

    boyin
    Hm, benar, Mas Boyin.
    Seperti yang ada di buku the Secret itu, kali ya? Alam bawah sadar yang menyedot semua hal negatif itu…
    Eniwei,
    Playing God di sini saya pakai untuk mengistilahkan orang-orang yang berkeyakinan pada sesuatu padahal sebetulnya dia tidak pernah tahu bagaimana masa depannya sendiri… Namanya juga manusia.. πŸ™‚
    Makasih, ya..

    dhanny dan ayu
    Hmm… kata-katanya bagus nih, mbakyu.. mas… πŸ™‚
    kapan2 aku kutip yaa…

    yande
    Oh My! Terimakasih… πŸ™‚
    Cintailah saat kita masih bisa mencintai… WOW! πŸ˜€
    Love you too… ^_^

    Blog Cantik
    Thanks!
    Suka film-nya juga, ya…

    dobleh yang malang
    Janji ya, Blue? Jangan sedih terus yaa.. πŸ™‚

    sheila
    Salam kenal juga, Sheila…

    -GoenRock-
    Dapet sih… tapi kamu keburu nyempung sumur duluan.. Luna Maya batal mau sama kamu deh, jadinya… wekekeke….

    goenoeng
    Wajahmu, Mas! Wajahmu!!! Yang cuman separuh itu… wekekeke… *kalo ga separuh, ya nunduk. Photografer’e iku piye tho….*
    Eh, ngobrol opo, jal? hayooo…. ngrasani aku yo.. wekeke…

    Posted by jeunglala | January 28, 2009, 5:08 pm
  52. langitjiwa
    hehehe….. kalo orang Jawa bilang, “Kapokmu kapan!” wekekeke…

    sunardi
    Nah, makanya kata almarhumah Mami saya, perempuan itu harus pandai menjaga omongan…. πŸ™‚ Makasih, Mas, sudah mampir di sini..

    mrpall
    terkesima sama siapa, Mas? saya?
    wekeke…

    mus
    hihihi.. apa nih pengalamannya? bagi dong… πŸ™‚

    Andri
    sip! Mulutmu, Harimaumu.
    Asal bukan Mulutmu, Bau Nagamu… πŸ˜›

    Daniel ‘Jembret’ Mahendra
    Iye deh, iye..
    emang beda, Mbret, antara casual smoker sama penulis yang menganggap rokok sebagai bini kedua seperti kamu ini!!! (eh, bini kedua? emang ada yang khilaf mau sama kamu? wakakakaka)

    novnov
    Huaa… ada ibu pulisi!! Semuanya aman terkendali dong, Nov? wekeke…

    adinata
    Nah kan.. banyak juga… amit-amit deh, jangan sampai gue kawin sama George Clooney! beneran! πŸ˜€

    My Self
    Wah… silahkan mampir… Tapi ga usah pake ngambil tipi segala deh kalau pulang… hehehe..
    Mana url-nya ya? biar bisa di-link balik..

    AriE
    Cie, cie….. nyebelin ni yee…
    Untung aku ga pernah sebel sama anjing yang suka ngegonggong tiap aku lewat… bisa bahaya! wekeke…

    [H]
    Hihihihi….. (kenapa coba gue ketawa nggak jelas gini? ^_^ )

    wafercoklat
    wakakaka…… makanya, ogahan tuh sama cowok cakep aja.. kayak suamimu itu, Say… *idih, suamimu cakep bener, seh… nemu di mana? mau dong yang kayak gitu… satuuuu aja… wekekekekeke….*

    dariman
    Mirip? Maksudnya? Saya mirip sama Luna Maya, gitu?

    omoshiroi
    APAAAA??????
    *pingsan*
    *lebih lebay* πŸ˜€

    hidayanti
    Hehe… mudah-mudahan aja begitu. Tapi siapa tahu, kita suka sama dia, terus menikah… eh ternyata dia nyebelin! hehe..

    dikma
    Jangan pernah, deh.. :p

    bondrox
    waduh, her=? bukan saya kan? *GR lo! wekeke*
    it really does happen… a lot πŸ™‚
    Broken kenapa?

    bundarie
    Bundaaa… alhamdulillah sudah mendapatkan apa yang Bunda inginkan… tapi cerita belum selesai Bunda.. berharap yang terbaik saja.. πŸ™‚

    tyanjogjack
    He eh. Jaga ucapan. Penting itu.
    Miss you too, Dear.. aku mau ke Jakarta lho.. πŸ™‚

    mikekono
    Menerima apa adanya pasangan. SIP! ini SIP BENER!! Kompromi dan adapatasi. WAH! Sip juga! πŸ˜€
    Sore, Abang….
    Apa kabar?

    1nd1r4
    Babe, what’s wrong? Tragedi? Share yuk… Mau nggak?
    Kita emang buta, In… but we’re holding our hands together… gue temenin ya… πŸ™‚ Jangan sedih! You’re too beautiful to be sad, Babe! πŸ™‚

    Posted by jeunglala | January 28, 2009, 5:24 pm
  53. woowwohh..
    artikel yang bagus banget…

    blogwalking..

    Makasih udah nyasar ke sini..
    Makasih udah dibilang bagus banget… πŸ™‚

    Posted by kancrut | January 29, 2009, 12:09 am
  54. postingan2 mbak la banyak yang mengenaiku… hiik…hiiik…hikk… seolah olah… seolah2… ini cerita tentangku mbaaaakkk… ko kebetulan mulu sii… jangan2 mbak la itu dukun yaaa bs ngebaca masa lalu orang T_T
    betul lho mbakk… suweer tekewerkewer… hihihihi..

    Posted by INDAHREPHI | February 3, 2009, 3:59 pm
  55. Siapa yang tau maunya Tuhan itu seperti apa? Siapa yang tahu kehidupan lu sekarang ini merupakan maunya Tuhan atau bukan? Apa parameter bahwa kehidupan kita sekarang sesuai dengan yang Tuhan mau? Kaya, istri/suami yang bukan smoker, atau apa?
    Itulah menariknya/sedihnya/membingungkannya/…. dari hidup. Life is a mystery.

    Posted by Anthony | March 4, 2009, 12:45 am

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Catatan Harian

January 2009
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Celotehan Lala Purwono

%d bloggers like this: