Inspired by: Indira in her post
Ketika kamu mendapatkan kabar berita kalau sebentar lagi akan diadakan reuni SMA, kuliah, atau apapun yang artinya kamu akan bertemu kembali dengan teman-teman atau komunitasmu di masa lalu, what’s the first thing in your mind?
Saya kasih beberapa pilihan ya?
– Reuni?
Hmm…. Pakai baju apa, ya? Should I wear designer clothes or anything casual but trendy? Mobil apa yang musti aku kendarai, ya? Mercy yang new eyes itu kayaknya sudah musti dipanasi mesinnya biar nggak jadi sarang tikus doang di gudang! (saya jadi curiga, nih. Kalau sebentar lagi kamu nyebutin pakai acara mandi di gudang uang berisi kepingan uang logam, dengan amat sangat terpaksa saya akan nanya, “Kamu Gober Bebek, ya? Donal mana? Lagi ngepel lantai?” hihihi)
– Reuni?
Hmm… Ketemu sama si Dullah yang direktur PT Kembang Kempis Rejeki Nggak Jelas itu, dong? Ketemu juga sama Yati yang sekarang jadi artis sinetron dan bayarannya dua puluh juta per-episod itu… Aduh, apalagi bakal ketemuan sama George Clooney yang digilai banyak perempuan itu? (dulu si George Clooney sekolah di SMA Negeri mana, sih? Kok nggak ketemuan, yah, pas nunggu bis di halte…wekekeke) Dan… pastinya… mereka pasti udah merit semua, lha aku? Jomblo nggak jelas begini… Minder euy…. Dateng nggak ya…
– Reuni?
Asyik, bakal ketemu sama temen-temen lama nih.. Kangen sama mereka…. Nggak sabar, euy! Ntar mau photo-photoan sekalian sama si Yati, ah…. Dia kan udah jadi seleb sekarang… Terus.. mm… aku deketin si Dullah, ah.. siapa tahu ada project bagus…
OK. Itu cuman sekedar gambaran saja, karena saya yakin kalian nggak kenal dengan yang namanya Dullah atau Yati, apalagi satu sekolah sama George Clooney! Dan ya… kalau ada yang bikin nama perusahaan PT Kembang Kempis Rejeki Nggak Jelas, sudah waktunya perusahaannya diruwat massal di alun-alun! Ngasih nama kok ya serem amat…
Inti dari tiga pilihan reaksi tadi adalah ini; ketika kamu menerima undangan reuni apakah kamu akan sangat excited dan sama sekali tidak peduli apakah mereka sudah jauh lebih sukses daripada kamu karena yang penting kamu bisa bernostalgia…. Apakah kamu akan ketakutan kalau nanti kamu cuman jadi (seolah) loser… atau malah sibuk mengeluarkan segala macam bukti bahwa kamu sekarang sudah sangat sukses padahal dulunya kamu itu nothing but a geek yang tersisihkan di pinggir lapangan sebagai pemain yang duduk di bangku cadangan sampai lulus sekolah?
Hmm…
Based on my previous experiences, ketika saya diundang ke pesta reuni akbar SMU TRIMURTI, tahun 2004 kemarin, jujur yang pertama terlintas di kepala saya adalah: “What should I wear?” and “What will they think about me?” Being the chubby girl at high school and being left out in every game telah menyisakan banyak luka di masa lalu (okay, don’t pity yourself too much, dear! 2009’s here… leave that in the past, will you?). Got to be honest, it was really flattering to have so many compliments from others, which now I realize that it has got to be stopped real soon. People will get used to how I am today, jadi sudahlah, take the compliments but leave them at home. Don’t carry them around like a kid with his new bike because it’s getting older with time!
Kembali ke soal reuni tadi, saya yakin sekali kalau banyak sekali di antara kamu-kamu, my dearest friends, yang memiliki kebingungan dan ketakutan nggak jelas yang sama dengan saya.
“What if they’re better… and I’m not.” Apalagi kalau dulunya kamu dan saya adalah kapten tim Basket atau Cheerleader (pasti khilaf tuh yang milih saya jadi kapten Cheerleader! Haha)
“What if they all have happy marriages… and I don’t.” For divorcees, ketakutan semacam ini bisa jadi membuat keindahan bernostalgia itu akan mengabur dalam pikiran.
“What if they ask me about my children…. And I’ve been married for 10 years but no kid.” Very common situation, isn’t it?
Memang, reuni bisa melahirkan semacam ketakutan-ketakutan tersendiri buat sebagian orang. Berkumpul kembali dengan komunitas lama, bertukar sapa kembali dengan teman-teman yang terakhir bertemu ketika celana dan roknya warna abu-abu semua kecuali hari Sabtu (Pramuka-an, maksudnya.. hehe), bertemu dengan orang-orang yang mungkin dulunya menganggap kita totally something tapi ternyata kita hanya pekerja biasa sementara kita tahu persis kalau mereka yang dulunya biasa-biasa saja kini telah menjelma menjadi pengusaha dengan omzet milyaran Rupiah…
Ini memang tidak penting.
Tapi ini terjadi juga. Unconsciously.
Kalau ada yang ketakutan nggak jelas ketika diundang untuk menghadiri reuni, ada sebagian orang lain yang malah menjadikan reuni sebagai ajang Balas Dendam.
Misalnya:
Buat yang kini menjadi orang sukses padahal dulu dipercaya nggak bakal lulus kuliah tepat waktu… bisa jadi reuni adalah ajang yang tepat untuk show off. “Neeh, lihat… gue gituhhh… Orang yang lo kirain goblog banget, sekarang ke pesta reuni pake Jaguar…” Pastinya, bukan Jaguar pinjaman 🙂
Yang dulunya gendut, atau jelek, atau rambutnya awut-awutan, gigi tonggos, dada rata kayak papan cucian lalu bertransformasi menjadi secantik miss Universe… hmm… malah bisa jadi ajang reuni akan dijadikannya sebagai ajang pembuktian bahwa, “Hey, you, manusia-manusia tolol. Lihat gua sekarang? Lo nyesel kan, dulu langsung komat-kamit berdoa setiap gua sapa…” Sebentar, sebentar… Emang elo dulu dedemit, yah? Hihi…
Malah, ada seorang teman yang bilang begini, “Apalagi kalau misalnya dia kawin sama orang terkenal, La… Dia jadi suaminya Maya Rumantir, misalnya…”
“Hah? Emang harus bangga gitu?”
“Ya, bangga, lah… Cantik, terkenal….”
“Berarti suamiku bakal bangga sama aku, dong…” Dan kami pun tertawa ngakak sampai Boss celingukan dari dalam ruangan *ehm, Bos, Bos, tenang aja… laporannya baru due hari Senin, kan… hehe*
Saya pun bilang sama dia, “Ukuran kesuksesan itu beda-beda ya? Buat perempuan yang single and looking but still not finding ini, being a wife and a mother adalah kesuksesan juga, lho… Naif banget, ya?”
Hell, sekarang malah ketawa ketiwi sendiri kalau mengingat kalimat itu. Since when Marriage is called as an achievement? Kalau ada yang single but has been accomplished most of every thing, apakah dia lebih rendah ketimbang a housewife with lotta kids? It’s just a matter of who’s bringing the issue, kan?
But sometimes… it’s so annoying to find the fact that we’re playing dumb and dumber for certain issues that we’re fully understood. You think? 🙂
OK, ini bakal melenceng kemana-mana padahal saya akan cerita soal reuni, bukan soal betapa tololnya saya, sometimes (iya, sometimes! Jangan nuduh, deh! Hehe). So, back to business and I won’t make you curious about the end (or when it ends and will I ever stop writing? Hihi)
Reuni.
It’s awesome for some people, but it’s awkward for others.
Reuni.
It’s fascinating, sometimes. It’s terrifying, sometimes.
Tapi pernah nggak sih, terlintas dalam pikiran kamu, bahwa mereka-mereka yang akan datang dan bertemu kamu di sebuah pesta reuni adalah teman-teman SMA kamu, yang dulu berebut parkir sepeda motor tiap pagi? Yang pernah main sepakbola bareng di lapangan sekolah dan bertos-tos heboh ketika berhasil membobol kandang lawan, yang masih teman-teman kamu juga? Yang berdiri di depan pintu kamar mandi dan tersenyum sambil menahan pipis ketika kamu keluar dari kamar mandi? Atau bahkan mereka adalah sahabat-sahabatmu yang dulu setiap hari berbagi gossip dan kini hanya suaranya saja yang terdengar via teknologi bernama telepon?
They’re just your friends, who happen to be famous and rich… A Branch Manager… Run their own business.
They’re just your friends, who happen to be so unlucky with their marriage lives… Yang belum dipercaya memiliki keturunan oleh Tuhan… yang kini menjadi karyawan biasa-biasa saja padahal dulu menjadi andalan setiap Cerdas Cermat.
It’s a reunion, for God’s sake. It’s not like at the end of the party, you’ll bring home a trophy for being: Totally Pretty, Success, Married to a Hot Shot Surgeon, and become a Movie Star. It’s just a simple occassion, where you can meet your old gangs and laugh out loud when you all remember the crazy things you’ve done in the old days!
Hmm…
Memang susah untuk tidak bertanya-tanya apakah kita lebih baik dari mereka atau tidak. Memang sangatlah wajar jika merasa minder kalau we’re ordinary (which I’m sure we’re not) and they’re extraordinary. Memang tongkat Ibu Peri yang bisa mengubah segala sesuatu dalam sekejab itu hanya ada di negeri Dongeng. Tapi ketika kamu menyadari bahwa esensi dari reuni adalah untuk bernostalgia dan ketawa ketiwi dengan teman-teman di masa lalu, perlahan-lahan kita akan sanggup melupakan ketakutan tidak penting itu… (Jeung, Jeung… yang takut elu kali, bukan kita.. hehe)
Sampai di sini saya berjanji pada diri sendiri untuk tidak bersikap terlalu menyebalkan kalau diundang reuni, paranoid nggak jelas atau kepedean yang keliwat batas. Saya akan datang sebagai murid sekolah, but with different clothes, put make up, wear high heel, and spray some perfume behind my ears… things that I never did back in high school! 🙂
Dan kalau ada undangan reuni lagi… saya malah akan lebih ketakutan dengan kenyataan ini:
“Gimana ya, kalau si R*ymo*d bakal datang ke acara reunian terus jatuh cinta sama gua, ya… Berabe nih, kalau dia musti saingan sama para fans gua around the Globe!”
Hahaha… najis ya…
Iya, deh, najis.. yang penting cerita ini kelar juga akhirnya… ppffiuuhh.. panjang amat! Pantesan capek bener ngetiknya.. hihihi…
Have a great weekend, Guys!
(sengaja ditulis karena sebentar lagi mo bikin reuni sama temen-temen SMP Negeri 3 Surabaya.
Hayo, siapa yang lulusan tahun 1995, mohon kirim email ke saya, yah! Ditunggu!)
sumpaaahh…. gua ngakakkkkkkk!!!!!
makanya, Bu…
jangan biarin kamera terbidik ke arahmu, sebelum intip cermin kecil! ini wajib hukumnya! Daripada ntar yang beredar tuh: idih, dari dulu dia emang nggak pernah cakep, yah…
wakakakakakak….
I’m sorry to hear that, Say..
it must have been hard for you…. *sambil ngakak, pastinya. wkakakaka…*
Makasih…
Kalau ada Lala, pasti rame..
soalnya suaraku udah yang rame gitu… hihihi…
Kenapa cuma bisa angguk2in kepala?
hayoo.. kenapa….
hihihi… aku seneng deh baca-baca komentarnya Mas Andri… Selalu lucu, selalu bikin senyum-senyum…. 🙂
Kalau lagi reuni begitu, mataku jelalatan nyari cowok-cowok ganteng yang dulu aku taksir… siapa tahu sekarang dia mau… wakakaka…
Banyak cerita-cerita masa lalu yang baru terungkap sekarang, ya… justru serunya di situ ya, Mas… bikin ketawa ketiwi…
Kok bisa pas gini ya, Pak?
Feelingnya nyambung kali.. hehehe…
Nah, bener banget tuh temen kamu. Rejeki masing-masing orang itu udah punya takarannya. Jadi nggak perlu minder…. cuman, manusia kan sifatnya lupa, so, seringkali mengabaikan ini ketika berjumpa dengan manusia lain yang lebih sukses… 🙂
Enak tuh ditraktir ama temen2… kenalin dong sama temen kamu itu, Rul… wekeke…
Nasib memang bisa membawa kita kemana-mana, Pak.. That what life is. Seru ya, Kejutan-kejutannya itu lho.. 🙂
SMPN 3 itu di jalan Praban, belok kanan udah sampai Tunjungan… he eh, Pak Grandis bener!
SMPN 2 ? Jadi lulusan situ Pak? saat itu udah jual bakso Kepanjen yang super enak itu nggak ya? terus bebek goreng yang terkenal dengan sambel pencitnya itu, udah ada belum?
(laperrrrr!!! haha)
Tau nggak sih, Sis.. Aku nulis ini sambil mikirin reuni SMP-mu di OPP waktu itu… Yang kamu cerita tentang temenmu dateng pake celana pendek dan sepatu olahraga itu.. yang katamu juga ketemu sama si Mantan yang perokok berat itu.. dan sakit-sakitan itu.. hehehehe…
Sis, apa penyakit mikirin penampilan ini miliknya perempuan ya?
terus penyakit sudah jadi orang apa belum itu miliknya lelaki?
hmm…
anything will do..
tergantung dari hati ya…. PD atau nggak… 🙂
He eh, Mbak. Biasanya kalau semuanya takut, kita jadi yang paling berani…. Setuju banget nih… 🙂
Kebaya?
Ojeg?
Aku pake koteka!
Naik sepeda ontel!
Puas, MBak? Puas??? wakakakakka…
ketauan banget sih, kalau lagi sebel.. hihihi..
emang, Mas… harusnya melihat awal tujuan reuni itu apaan… tapi ya, seringkali manusia itu lebih mikirin hal-hal lain ketimbang tujuannya… Kalau ke kantor, misalnya.. aku lebih bingung hari ini pakai baju apaan ketimbang ntar ngerjain apa… wakakakaka… ini sih emang guenya kaleee…..
Eniwei,
bener banget. Reuni ya reuni.
So what kalau belum jadi orang? (sekarang jadi apa? demit? hihi)
wakakakakaka… kebanyakan mikirnya sampai ndak berangkat tuh, Mbak Nen!
Anak-anak diajak aja sekalian..
siapa tau ntar bikin atraksi apa gitu di sana.. kan seru tuh… wekekkeek…
abiez baca postingan nie saia jadi tergerak untuk semakin rajin belajar biar ntar waktu reunian bisa pamerin carrera-ku…
*bullshit mode on*
Reuni?
Mm…
Gue udah mengalami reunie sd, smp dan sma …masing masing sekali La…
Yang paling berkesan tentunya reuni SMA yang berlangsung bulan puasa kemaren, sambil buka puasa tentunya.
Gue yakin, pemikiran seperti itu pasti ada dalam semua orang, okey okey mungkin cewek ya..karena kita mahluk kompleks yang entah kenapa suka sekali memikirkan hal hal yang belum tentu kepikiran di otak cowok.
Tapi La…
SAma dengan komentar nya Pak Oemar bakrie…
Gue cuma kesana mau ketemu teman teman..yang ngangenin, yang dulunya bahkan musuhan sama gue sampe jambak jambakan (lo tau kan lo, temen lo ini preman..lagian siapa suruh dia neriakin gue pecun di lorong sekolah! cuma gara gara cowoknya naksir gueeee idihhhhh)
Ketika ketemuan cuma ada canda dan tawa.
Kami melihat masing masing dari kamu sudah dewasa, dengan taraf gila yang berbeda gaya dan kelas.
Reuni selalu menyenangkan La…selalu :)..walaupun banyak hal buruk tertinggal di belakang…tapi itu kan dulu..sekarang…beda don 🙂
Dan pastinya gue akan datang dengan dandanan terbaik gue, yang sesuai sama tema dan tempatnya pastinya…
Iya iyaaa gue pake baju lebar putih dan kayak seprayy ituuu dan rambut panjang awut awutan menutupi pungung!….kan gue titisan sundel bolong!!!
Udah ah..hehehe
Gue kondangan dulu ya La…bye bye…
Ayuuuuk ah…, jadi pengen reunian sama temen² TeKa…
Jadi gimana yo model mereka???
Dulu masih elek² kabeh, ingusan sentrap-sentrup. Hehehehehe lucu kali ya ketemu ma mereka lagi
Reuni menyenangkan atau mengerikan, tergantung pada bagaimana kita dulu di lingkungan itu. Kalau dulunya kita ngetop, populer, pinter, banyak disukai, ya jelas reuni sangat menyenangkan. Tapi kalau kita dulu minder, terpinggirkan, nggak dianggep, waaah …. untuk apa datang ke reuni?
Bahayanya reuni adalah kalau ketemu cinta lama … weee, bisa nyala kembali tuh aliran listriknya. Apalagi kalau yang dulu klumut, gebleg, dan nyebelin, sekarang kok jadi hebat, good looking, dan smart … Wah, nyesel deh kenapa dulu putus … (terus ngarep, kapan ya dia jadi duda … wakaka)
reuni..waaahh saat-saat indah mengenang gebetan masa lalu nih.. 😉
Reuni? blm pnh ikutan krn waktu msh sekolah dulu saya msh culun, temennya jg ga banyak, mo pacaran apalagi… beuhhh.. i was an ordinary girl at that time.. selain itu, sayang sm duit sih kl mo dipake cuma buat menghadiri reuni, mahal bo tiket pp palembang-jakarta hehehe dasar pelit
Eh tp Jeng.. kl misalnya saya punya kesempatan buat menghadiri reuni mgkn yg pertama kali saya lakuin adalah nelpon tmn2 saya dulu, secara yaaa bukan org terkenal jd takutnya kl ga ada temen yg dateng malah ga ada yg kenal hahaha.. trus mo pake baju yg simpel aja ah.. simpel tp keren, matching, nyilauin, good looking.. loh loh kok malah jd ribet gini hihihi
sayangnya dua reuni terlewatkan karena waktunya yang berbarengan dengan tugas di kantor
jeung……..kenapa blue jadi merasa terharu jika ada kalimat REUNI…….
aku jadi ingat with teman TK trus SD terus SMP terus SLTA terus teman teman di sastra prancis dan juga teman kursus lainnya,,,,,,,,,,,,,,,,sedih banget bila mengingat mereka semua jeung. secara blue pasti hanya blue yang masih ngejomblo habisssssssssss.
Reuni jadi teringat akan segala atribut kenangan serta dress codenya terus…..suasananya…….
jeung blue jadi kangennnnnnnnnn.
jeung…..senang sekali bila reuni itu segera terlaksana ya?
salam hangat selalu
hal pertama yang PALING parno… “gw pake baju apa yah???” abis itu…berusaha dandan full off ..tapi ternyata acara di outdoor yang puanas.. dan dengan angin yang tidak bersahabat… belum lagi asap rokok yang meubah aroma aquatic perfume.. menjadi tembakau perfume….. beuh..
alhasil…muka berminyak.. rambut kusut.. badan bau kaya baru keluar dari pabrik rokok…tanpa kaca… muka berantakan… pas.. “click” dan foto beredar.. baru sadar deh.. “muka gw ancur bgt yah” wuahahaha… *pengalaman buruuk abeeezz
gimana seandainya
udah cantik dateng ke tempat reuni,,
di sana di pajang tulisan,,
“MAAF REUNI DI TUNDA TAHUN DEPAN”
(^_^)
Reuni waah… seru…
seneng bisa ketemu teman lama
seneng bisa melihat perubahan2 yang terjadi pada mereka,
segala sesuatu bisa saja terjadi dalam kehidupan, yang dulu begini sekarang bisa jadi begitu, dan sebaliknya. Nggak terlalu risau dengan..”what if” 2… jadi diri sendiri, enjoy & confidence deh 😉
Kalo reuni SMA buatku lebih seru lagi,
pasti nyenengin ketemu teman2 lama soalnya kami dulu sekelas kompaaak banget !! Tapi ada seorang teman sekelas yang nggak perlu musti reuni-an buat ketemu,
soalnya… ehmm….. kalo dulu dia adalah teman sekelasku, sekarang dia adalah teman hidupku… hihihi…
😀
Aunty…………..
Maaappppp kayaknya lama ya aku ga berkunjung nich serasa udah setahun ya 🙂 (terakhir bulan desember 2008 khan?? sekarang udah Januari 2009???) garukgarukkepala.com tapi ga ketombean hehehehehe.
Reuni…..
Reuni esde udah…
Reuni smp juga udah….
Reuni sma belum, padahal waktu itu aku udah sempat jadi sekretari lho gara2 si ketua nya pindah keluar jawa yaaaaa ga ada lagi yg ngomporin….. maunya aku sich yang ngomporin cumaaaa aku rada minder waktu itu di panitia inti hanya aku yg angkatan muda yang lainnya mmm udah padaa tuirr yaaa 3 – 4 tahun di atasku dech.
Reuni ma Aunty dan cempluk aka bebek bawel udah keturutan tapiiiii jadi pengen lagiiiii…. kapan lagi ya???
Semoga reuninya sukses ya aunty, trus dresscode nya apa nich??? pasti dirimu pake baju item lagi yaaaa???
dan reunian sebagaimana complicated kita mempersiapkan kehadiran tetep aja merupakan sesuatu yang asyik…bisa ketemu kecengan lama bisa tepe2 sapa tau ada yg tiba2 berubah jadi ganteng…kikikikiki….
*buru2 ngirim email sapa tau anak2 geng itu pada mau reunian…ikut gak la?*
Reunian seru juga tuh. Tapi seumur2 belum pernah ikutan.
Reuniannya sih ada..tapi daku selalu tidak dikota yang sama.
Ditunggu ceritanya yang sama mantan itu ya..la hhehe..
Bener tuh – biasa kerja di lapangan, paling keren ya jeans dan kemeja biasa aja.. itupun digulung setengah, udah lupa rapih2an lagi.. namun demikian.. paling penting sih dateng aja.. dengan batik cukup keren lah..
Salam hangat dari afrika barat!
Wahh teman2ku kalau reuni malah pada pake jeans dan kaos belel, asyik…makan dibawah pepohonan, rujakan. Mau jadi Direktur kek, mau pengangguran kek…nggak usah dipikirin….kan nostalgia zaman sekolahan.
Dan kalau bujangan kan malah asyik, ada lho teman suami malah bisa kecantol di reuni.
Tapi paling nyaman kalau reuninya satu angkatan atau 2 angkatan saja, saling kenal, dan cerita nostalgianya sama.
Reuni? Asik, bisa ktemu si kucrit, dia dulu kalah tarohan belum bayar..
Huehehhee.. Gua termasuk yang menghindari reuni nih, Laa :p
Abis gua suka males basa basi ngga jelas.
Lagian kalau dulu akrab pas jaman skul yaa sampai sekarang gua masih kontak ama mereka.
Kalau sampai lost contact ya berarti dulu mang ga segitu akrabnya sih 😀
Jadi gua ga termasuk tipe yang excited when it comes to reunion 🙂
Reuni waah… seru…
seneng bisa ketemu teman lama
seneng bisa melihat perubahan2 yang terjadi pada mereka,
segala sesuatu bisa saja terjadi dalam kehidupan, yang dulu begini sekarang bisa jadi begitu, dan sebaliknya. Nggak terlalu risau dengan..”what if” 2… jadi diri sendiri, enjoy & confidence deh 😉 salammmmmmmm
aQ sich seneng reuni, tp klo reuni, biasanya deg2an jg, bakal dibilang tambah cantik dan tambah manis g y? Hueuehe..
Trus ditanya pula, ‘cowkmu skrg siapa?, dll” Ribet…makanya biasa malas juga..hehe….
ternyata jeung sempat jg mikir bklan ada yg naksir y? Smpah narsisnya g ilang2..hahaha….
salam kenal mbak, senang bisa mampir disini..
salam,
bonar
http://sihotang407.wordpress.com
Reuni La? dibikin dresscode aja La biar gak susah mikir bajunya..
gak ada yang salah kostum juga….
hihihi
Reuni ? pengen banget…… ketemu temen lama lagi yang pasti dah berubah….
*sambil mikir : dulu Lala pas SMA gimana ya….*
Saya paling suka reunian terutama reunian SMA.
Kenapa? Karena semuanya pria dan bukannya saya homo tapi karena kalau ada wanita hmmm biasanya lebih banyak ngerecokin acaranya itself.
*komen wagu .. terwagu di dunia*
jeuuunnnnggggg…..
tgl 3 maret 2009, ak jg mau reuni SMA
huhuhhuhu..yg terlintas adalah ga sabar pgn ketemu ma mantan gebetan dulu. Skrg dia kyk gmn yah??
kira2 dia pas liat gw (yg skrg lbh cantik tentunya hehehehe), bakalan ngelirik ga yah??
ga sabar ga sabar….baca postingan jeung yg ini makin ga sabar:)
Salam kenalll… yaaa
Reuni ?
Hmmm … ini paling asik …
Kalau saya sih …
Reuni is for the sake of reuni … mengenang masa-masa dulu … bahagia … dsb
Jadi kalo aku lagi reuni … aku tidak melihat mereka yang sekarang anggota DPR, ato Presdir ina – inu … ato istrinya si Una-uni, ato mobilnya bererot panjang …
Reuni adalah ajang cerita … yang membahagiakan …
I know some of them … maybe show off mengeluarkan blackberry, PDA dan yang semacemnya …
Namun dari pada gitu … mending cerita dulu ketika mereka nyontek “Ekonomi Makro” ke gua …
Atau sama sama dimarahin Asisten Dosen … atau yang lainnya …
Maybe it’s sound melihat kebelakang …
But … bukankah Reuni salah satunya adalah bertujuan mengenang masa-masa indah itu ???
Sementara yang lain ? (Koneksi, jaringan bisnis, tukar pengalaman dsb) its a bonus … !!!
SO … apapun … siapapun kita sekarang … Reuni ??? Ayo aja … sapa takut … !!!
Salam saya
NH18
hmmm… high school never end yaa…
justru temen2 smp-sma gw yang paling exist di fb gw..
Kalau reuni, paling males ditanyain macam2, misalnya udah nikah atau belum, udah punya anak berapa. Pertanyaan basa-basi yang sudah basi 😀
banyak banget tulisannya….
Pokoke yang penting apa adanya deh….
salam kenal
Yang jelas pertanyaan udah nikah atau anaknya sudah berapa, bikin bibir tersenyum tapi sembari pingin njitak yang nanya!
Heleh……..Reuni.
Asyik sih, jika semua teman masih pada inget temen. Yang repot dan nyebelin jik temen sudah ingetnya ma harta mulu………….repooooooooot. Reuni jadi sepi.
Hahaha.. parno abis, Jeung…
Tp membuat saya berpikir –> “hm, iya juga yah!” *halah*
But in the end, they
wereare our friends ^^