Kamu pernah punya role model?
Serangkaian kata-kata yang definisinya menurut ini adalah “A person who serves as a model in a particular behavioral or social role for another person to emulate.” Yang mungkin, in a nutshell, semacam public figure di mana kamu begitu mengidolakannya dan berharap somehow, someway, kamu bisa merasakan berada di alas kakinya, menjadi seorang dirinya, at least… your own version.
OK. Ralat.
Tidak melulu harus public figure, karena yang disebut role model itu bisa siapa saja. Bisa seorang Ayah yang hebat, Ibu yang luar biasa, Guru yang pengabdiannya tak terlupakan, bahkan seorang Kakak yang berhasil melewati masa-masa terberat dalam hidupnya. Anyone!
Sampai di sini, sudah punya gambaran kan tentang siapa yang menjadi role model kamu? Iya, orang yang hebat, yang bisa jadi siapapun itu? Yang membuat kamu ingin sekali meniru dia, atau tingkah lakunya, atau prestasinya, atau lifestylenya?
Kalau kamu masih bingung tentang who’s your role model, seorang Lala alias saya ini, tak sempat merasa bingung ketika disodori oleh pertanyaan saya, beberapa tahun yang lalu. Ya. Ketika itu, saya segera menjawab, “Carrie Bradshaw.”
Siapakah Carrie Bradshaw?
Hmm…
She’s actually a fictional character of my favorite movie series, Sex and The City. Enam musim drama seri televisi ini menjadi makanan sehari-hari saya ketika saya buntu ide (ya, ya, bergantian dengan serial komedi Friends yang sampai sepuluh musim itu).
Di serial yang mengajarkan banyak hal soal friendship and relationship itu, saya mengenal karakter utama Carrie Bradshaw, perempuan lajang yang di awal musim digambarkan masih berusia tiga puluh tiga, penulis kolom tentang sex and relationship di surat kabar New York Star, fashionist sejati, dan lives happily with three bestfriends.
Kenapa saya jatuh cinta dengan karakter ini?
Alasan yang paling sederhana adalah..
because she’s a great writer... menulis sebuah kolom surat kabar yang berisi tentang penerjemahan hidupnya sendiri yang dikelilingi oleh peristiwa yang legit atau pahit. Bisa soal cinta, bisa soal keluarga, bisa soal her gay friends, atau persoalan-persoalan rumit yang terjadi di dalam hidup sahabat-sahabatnya. Kolomnya pun menjadi hip di belantara kota New York. Apalagi setelah itu, ada sebuah penerbitan yang tertarik untuk membukukan tulisan-tulisan di kolomnya. Dan bukunya… best seller, sampai negeri Perancis. WOW!
and because… she’s a vulnerable woman but strong in some ways… Bagaimanapun cantiknya seorang Carrie Bradshaw, sehebat apapun dia dalam berkarir, dan seberuntung apapun dia menjadi seorang perempuan yang dipuja dan dicintai oleh banyak orang… dia tetaplah seorang perempuan yang memiliki hati yang rapuh. Yang menangis kala hatinya terluka, lalu tersenyum dan tertawa ketika ia bahagia. She’s just a woman.. ordinary woman… yang akhirnya menemukan kekuatannya untuk terus melangkah, dibantu oleh cinta kasih sahabat-sahabatnya.
Dua alasan itulah yang membuat saya mengidolakan Carrie Bradshaw yang dimainkan dengan cantiknya oleh SJP alias Sarah Jessica Parker. Dan dua alasan itulah yang akhirnya membuat saya bermimpi… somehow someday, I could be just like her…
Freelance writer yang tidak terperangkap nine to five, tapi bekerja sesuai dengan mood (meskipun tetap harus mematuhi tenggat waktu yang diberikan). Bisa menulis di mana saja… Starbucks… di pinggir jendela apartemennya minus kebiasaannya menyulut berbatang-batang Marlboro merah… Anytime, anywhere!
Ah…
Betapa indahnya hidup seorang Carrie Bradshaw…
Yang juga dikelilingi oleh manusia-manusia manis bernama Charlote York-Goldenblatt, Miranda Hobbs, dan Samantha Jones. Yang masih sering menghabiskan waktu untuk makan siang, makan malam, clubbing, atau bahkan liburan bersama…
How I envy you, Ms Bradshaw!
Just envy?
And do nothing?
Hm.. nope.
Karena setelah saya makin mengidolakan Carrie Bradshaw, saya pun memutuskan untuk melangkah perlahan-lahan agar bisa menjadi sepertinya.
So what if I don’t have my own coloumn in the news paper?
Saya masih punya blog pribadi yang menjadi wadah untuk segala unek-unek saya.. berbagi cerita tentang apa yang ada di dalam isi kepala saya… Memberikan opini, mungkin. Atau segalanya yang bisa saya bagi… pengalaman, cerita-cerita sahabat, semuanya!
And yes… I can write anywhere!
Bulan Maret kemarin, I decided to buy my own laptop dan berhenti menjadi annoying bug kakak saya. Laptop kecintaan yang saya beri nama Ms Notey itu akhirnya menemani saya setiap hari dan membantu saya menuliskan cerita-cerita yang bermain-main dalam isi kepala saya… Almost anytime.. and anywhere!
About the books…
Seorang sahabat telah memuluskan jalan saya untuk mencapai cita-cita saya. Menulis sebuah buku yang terpajang di rak toko buku. Dia tertarik untuk membukukan isi blog saya ini… Ini mirip dengan Carrie Bradshaw di season lima ketika akhirnya seorang penerbit berniat membukukan cerita-cerita yang pernah ia tulis di New York Star! Ah Abang, I couldn’t thank you more…
And about the Gang?
Saya punya GangGila… Saya punya perempuan-perempuan gila yang meskipun najiz (hihi) tapi tetap selalu bisa menjadi safety net ketika saya sedang terjun bebas… π They’re heaven sent, meskipun kemasannya jauh.. jauuuhh banget dari visualisasi sebuah surga yang penuh dengan Malaikat yang cantik dan tampan! π
Sampai sejauh ini…
Seperti itulah seorang Carrie Bradshaw ‘meracuni’ karakter Lala. Ada yang mengatakan, “Nggak usah terlalu mengimitasi Carrie dong, La..” ketika saya memutuskan untuk membuat kalung dengan tulisan “Lala” yang memang mirip dengan the famous Carrie necklace. Tapi saya selalu bilang, “Gua rasa nih, kalung nggak bikin pengaruh negatif kan? Unless, tiba-tiba gua memilih untuk menjadi perokok sejati seperti dia… Itu baru berbahaya…”
It’s just a necklace… and I love my name in my neck.. Dan ya, I could never imitate her… She’s so skinny and beautiful, and I am NOT! π
Eniwei…
She’s my truly role model.
And I hope.. sooner or later… I could be just like her!
…maksudnya: menikah dengan lelaki pujaannya dan bahagia selamanya! Amien…. *senyumlebar.com*
So, so…
Who’s your role model?
Don’t tell me that it’s me! Haha…