archives

Archive for

and it goes to…

Gara-gara blogwalking ke rumah Mbak Rhainy dan baca postingnya tentang Blog Award di sini, saya langsung ngebatin, “Haduh, ternyata harus diterusin tho ya, blog award ini? Kirain setelah itu cuman boleh GR aja dan nggak perlu pake acara diterus-terusin segala… haduh, haduh…*

Jadi ceritanya…

Tanggal 21 Juli kemarin, saya dapet Award dari dua blogger yang jiwa-jiwanya, edan-edannya, moody-moodynya sama banget seperti saya, si Ibu Nata dan Ibu Luz. Cerita punya cerita, ternyata mereka memilih saya karena sifatnya yang sama dan gaya bertutur yang nggak jauh beda! Permasalahan yang dihadapi juga mirip. Bahkan si Luz bilang gini, “Somehow I found my self in your blog…”Β  Dan Natazya yang lagi sibuk pacaran dengan lelaki kecilnya itu juga bilang, “Bu, bu… daripada gue repot-repot nulis, mending gue suruh lelaki kecil gue buat baca postingan ini!” Saat itu, saya bicara soal PMS bitch which apparently, kami adalah dua penderita yang sungguh akut! πŸ™‚

Setelah baca blog Mbak Rhainy, saya jadi ngerasa bersalllaaaaahhh banget. Kok ya bisa-bisanya saya cuekin peraturannya yang menyuruh saya untuk melanjutkan pesan sponsor ini alias memilih blog favorit saya? INI NGGAK ADIL!!! *teriak si Nata dan Luz* Hahaha.. maaf, Ibu-Ibu.. hiperbolis, ya?

Dan karena ini adalah PR dari dua wanita wonderful itu…. Akhirnya, dengan berbangga hati, saya menganugerahkan award ini nih….

And this award goes to...

And this award goes to...

…untuk:

1. OM NH18… Om Lala tersayang… Kenapa memilih dia? Karena he deserves that! Lelaki yang ngakunya ordinary ini, ternyata extraordinary, lho, Sodara-Sodara Sebangsa Setanah Air! Pokoknya, bener-bener hebat deh si Om! Salut, Om….. *cium tangan, terus nadahin tangan.. minta uang saku! hihihi*

2. EMIKO MIYASHITA.. ya, ya, My luvely Sistah! Smart, bisa banget multitasking, dan selalu saya anggap sebagai Wonder Woman.. just because… SHE IS!

3. ABANG HERYanother Asunaro… Si Abangnya Lala yang heibat! πŸ™‚ Suka banget sama gaya penulisannya yang super hebring… Cemburu banget sama tulisan dan gaya bahasanya yang okei itu… Uh, ngiri, Bang! Sumprit! πŸ˜€

4. Aji Sakacowok super narsis dan sok ganteng. Blognya konyol banget! Dijamin bisa ngakak-ngakak dan langsung menuduh, ini cowok makhluk bumi apa dari planet laen! Coba deh berkunjung ke sana.. (awas kalo ga balik ke sini lagi ya! hihi)… oh ya Ji… Berterimakasihlah sama dirikuh karena blogmu, again and againΒ saya promosiin! BAYAR ROYALTI!

5. Lady Fi a.k.a Nia a.k.a Ninoetsperempuan muda workaholic yang isi blognya sederhana, lucu, miris, dan apa adanya. Seneng banget berkunjung ke sana… tapi oh tapi… damn you multiply! Susah banget sih harus ninggalin komentar di sana!!!

6. Daniel Mahendrakalau ada yang belum berkunjung ke blog bapak satu ini… segeralah ke sana! You’re all gonna luv it… Percaya deh! Dijamin puas! πŸ™‚ (halah, ngomong opo tho aku iki.. )

7. LAINSIJIyang dulunya selalu saya kirain kalau dia adalah laki-laki yang cerdas, taunya beberapa waktu lalu, dia membuka rahasia kalau ternyata… it’s a woman behind the smart blog! Komentar-komentarnya seru, isi blognya sumpah asyik… Ini bikin saya ngerasa sangat sangat bangga… Ah, another smart woman… Keep up the good work, Bu!

8. Nata bukan karena dia sudah memberikan saya award ini, tapi simply because… I love the blog! Dan terlebih pula… she’s so like me! Hahaha.. itu artinya, saya memilih diri saya sendiri dong.. huhu.. payah lu La… πŸ˜€

9. Ulan ya, si Ulan. Blognya seru… Gaya bahasanya, tulisan-tulisannya… Benar-benar nikmat berkunjung di sana… (maaf ya, Lan, sering main tapi jarang tinggalin komentar! fakir benwit! hihihi). Buat pecinta tulisan yang nyentrik dan lucu dan bagus dan asyik… silahkan ikutan nge-fans ibu satu ini ya… πŸ™‚

10. Bebek Bawel a.k.a Rere… Sebagai apresiasi karena udah ngenalin saya ke dunia blog… πŸ™‚ Ayo, Dek.. rajin-rajinlah menulis lagi mulai dari sekarang ya! Masa gurunya malah udah mutung duluan sih…. πŸ˜€

11. Donny Verdian… ini blognya orang yang ngaku ga bisa nulis tapi tulisannya bagus! Idih, kok nggak pede sih, Don? Biasa aja kali… Ntar orang-orang juga pada bisa nilai kalau kamu itu bisa nulis apa nggak… Lagipula, kalau nggak bisa nulis, kenapa bisa bikin blog coba? hayoooww… hayooowww…

12. Stey Ceplas ceplos.. apa adanya.. meledak-ledak.. Sebelas dua belas deh kayak saya! a bit gloom and dark… but worth to read! Coba deh!

Aduh, aduh.. Ini pembagian Blog Award ini harus sampai ke nomor berapa sih? Soalnya masih ada banyak lagi yang bisa saya sebutin di sini… πŸ™‚

Yang pastinya sih… Sekarang saya lagiΒ sering berkunjung ke rumah orang-orang ini: Yessy, Mbak Rhainy, Pak Grandis, Nepho, dan Panda. (Tapi, maaf-maaf ya Pak, Bu, sekalian…. Saya emang jarang banget ninggalin komentar! Sedih yaaa… Padahal sumprit, deh, saya selalu baca… πŸ™‚ )

So… So…

Setelah saya berjuang keras, memeras otak sekaligus cucian kotor (pembantu nggak ada, nih! Help!), saya persembahkan Award itu dengan sepenuh hati…. Untuk orang-orang hebat di balik blog-blog yang luar biasa menginspirasi hidup saya dan bikin hidup saya ekstra luar biasa menyenangkan! πŸ™‚

Makasih yaa…

psssttt… dan silahkan lho, kalau ingin balik menominasikan saya! Hihihi… Pamrih amat lu, La! πŸ˜€

Girl in the Mirror

Pernah nggak sih, kamu duduk di depan cermin, terus melihat refleksi wajah kamu di sana, tapi yang kamu rasakan cuman kehampaan?

Ya.

Bukan perasaan-perasaan narsis macam… “Ih, ternyata gua cantik/ganteng banget ya…” atau “Uh, I’m a model, honey!” πŸ™‚

Bukan pula, perasaan-perasaan sedih seperti ini… “Buset deh! Itu perut apa ban serep?” atau “Gila, idung gua pesek banget, muka gua jerawatan, kulit gua kayak pantat panci… Jelek amat sih gua!”

Nope.

Bukan perasaan-perasaan itu.

Tapi perasaan yang campur aduk, yang memunculkan pertanyaan ini di isi kepala kamu, “Hey, you in the mirror.. Who the hell are you?”

Karena yang kita lihat di sana bukanlah sosok yang kita tahu… Sosok yang kita kenal… (ah, ini bukan posting horor, kok! Trust me! πŸ™‚ ) Sosok yang sama sekali lain… dalam wujud seorang kamu, tapi bukan seperti yang kamu inginkan…

Sampai di sini, saya tanya lagi sama kamu.

Pernah?

Atau selalu?

OK. Kalau kamu masih bingung menjawab pertanyaan saya, ada baiknya saya lempar pertanyaan itu ke diri saya sendiri.

“Lala, kamu pernah nggak, bertanya-tanya siapa sosok yang ada di cermin itu? Yang seperti kamu, tapi bukan kamu? Yang memang kamu, tapi tidak seperti yang kamu inginkan? Pernah nggak, La?”

Dan jawabannya….

Ya.

Pernah.

Hampir selalu.

Dahulu.

**

Saya adalah perempuan yang nggak bisa diam di satu tempat. Sukanya berpindah-pindah. Nggak nyaman dengan suatu keadaan yang statis, yang begitu-begitu saja, dan minim tantangan. Saya memang bukan traveler sejati, tapi bukan berarti, I love just being right here and do nothing.

Bekerja di belakang meja adalah jauh dari cita-cita. Jauuuh sekali. Tak pernah ada keinginan untuk menjadi seorang Sekretaris seperti sekarang, yang duduk di belakang meja saja, yang hanya repot-repot pada saat-saat tertentu saja, yang jarang sekali bertatap muka dengan orang-orang yang baru..

…karena yang saya lihat hanya wajah si Boss…

…rekan kerja yang duduk di sebelah…

and that’s all.

Dari dulu, saya selalu ingin menjadi seorang yang bisa begitu mobile… memiliki mobilitas yang tinggi… Rasanya seru sekali bisa berpindah-pindah ke tempat yang satu ke tempat yang lain. Pekerjaan menjadi Public Relations dan Sales Marketing Hotel, adalahΒ dua pekerjaan ideal yang saya inginkan ketika menjelang lulus kuliah, lima tahun yang lalu. Oh, oh. Jangan tanya soal pekerjaan menjadi Penulis. At that time, being a writer is not a job. It was only a dream which now has already came true! Bagi saya, menulis masih merupakan hobi dan bukan pekerjaan. At least, until today (which somehow, someway, I hope… it will be my job).

Apa yang terjadi ketika saya lulus kuliah?

Tawaran yang datang adalah menjadi Staff Administrasi yang akhirnya naik tingkat menjadi sekretaris Bos. Sempat bingung juga. Saya bukan orang yang betah duduk di belakang meja. Apalagi, saya duduk di lantai dua, persis di samping kanan ruang Bos yang berkaca tembus pandang. Yang saya lihat setiap hari ya.. dia lagi, dia lagi.

Bisa terbayang, kan, betapa seramnya memiliki imajinasi seperti itu?

Imajinasi yang cukup membuat ngeri seorang Lala, yang sepasang kakinya ini doyan jalan, mulut yang bawel dan suka ngerumpi, dan seneng sekali untuk memulai pertemanan dengan orang baru…

and I was living my nightmare for four months before I decided to quit!

Tapi bodohnya….

Bukannya mencari-cari kerja sesuai dengan keinginan, malah ‘terjerumus’ lagi di pekerjaan yang sama. Seorang teman merekomendasikan saya untuk bergabung di sebuah perusahan pelayaran internasional… as a secretary. Kenapa tadi saya bilang ‘bodohnya’? Ya karena….. SAYA MEMUTUSKAN UNTUK BERGABUNG DI SANA! Gila, kan?

Dan ya.

Saya memang gila. Lebih tepatnya, menjadi gila πŸ™‚

Menjadi seorang Sekretaris/Personalia yang duduk di belakang meja, ribet dengan angka gajian, uang THR, kalkulasi uang kesehatan, mencatat overtime, dll dsb, benar-benar memasung kaki-kaki saya! I can’t go anywhere! Segala pekerjaan bisa ditangani tanpa harus angkat bokong! Ya… sampai segitunya! Kalaupun harus berjalan-jalan, paling hanya ke kamar mandi, ruang IT, ruangan si Boss (TPE dan Indonesia), ruang meeting, atau beredar sekali-kali ke lantai 1 dan 2 untuk mengumpulkan informasi tentang kesejahteraan karyawan.

I wanted more!

Saya pingin bertemu dengan clients…

Memprospek bisnis dengan mereka…

Bikin presentasi di mana, dengan siapa…

Janji lunch dengan respected customer lalu bikin kesepakatan di sana…

Anything but stand still!

Dan mulailah saya merasa bosan… Dan mulailah saya ngerasa “What the hell I’m doing here?” … Dan makin merasa aneh dengan diri sendiri… Lalu berkaca… dan melihat… the girl in the mirror… wasn’t me.

**

Itu dulu.

Ya. Dulu. Beberapa tahun pertama di kantor yang sekarang, ketika saya sedang berjuang untuk menemukan diri saya sendiri di dalam sebuah profesi yang jauh dari impian. Menemukan definisi bahagia dari sebuah pekerjaan yang sungguh monoton.

Dan, ya…

I found it… Dari seorang Kakak yang bilang, “Hey, siapa bilang jadi marketing hotel itu enak? Kamu nggak tau sih, betapa nggak enaknya harus duty sampai jam sebelas malam padahal dari pagi aku nggak ketemu anak-anakku…”

Padahal dia memiliki pekerjaan yang sungguh saya idam-idamkan…

Hm.

Kenyataan itu telah mengubah pandangan saya tentang konsep kebahagiaan itu sendiri. Bahwa mungkin saja ada orang yang lain yang menginginkan untuk berada di alas kaki-kaki saya. Ingin melangkah, seperti saya. Ingin berdiri, seperti saya. Dan saya seharusnya mencintai apa yang saya kerjakan, kalau saya terlalu malas untuk mencari pekerjaan yang saya cintai.

Buat apa ngomel kalau nggak melakukan apa-apa?

Buat apa susah-susah bersedih hati kalau kamu diam saja tak bersuara?

Deal with it. Love it. At least.. try to love what you’re doing…

Ketika saya mulai mencoba untuk menikmati pekerjaan, mengalun mengikuti iramanya… dan akhirnya dari segala kebengongan saya tiap hari yang mengantarkan saya pada dunia tulis-menulis dan blog… Saya tahu, saya telah menemukan orang yang saya inginkan ketika sedang berkaca setiap pagi di depan cermin sambil menyapukan bedak di permukaan kulit wajah saya.

Ya.

That girl… in the mirror…

Seorang Sekretaris yang bawel, yang doyan maen games, yang rajin ngeblog, dan pantatnya jarang diajak pergi kemana-mana (kecuali di luar jam kantor ya! karena Mall is my second home! haha) itu…

Memang seorang Lala.

Ya. Lala saja, bukan siapa-siapa.

Bukan orang lain.

(pssttt… ditambah dengan satu kalimat narsis tiap pagi, usai dandan… “Buset, tambah cantik amat dirikuh…” HAHAHA)

Catatan Harian

September 2008
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Celotehan Lala Purwono