I used to date with a guy. Seorang lelaki dengan tampang jauh di atas rata-rata, wajah kebule-bulean, tubuhnya menjulang setinggi 178cm dengan berat badan proporsional. Not to mention, dia dari keluarga yang sangat berada. Pas kencan sama dia, mobilnya berganti-ganti. Dari yang ‘cuman’ Kijang kapsul sampai BMW.
Bahagiakah saya?
Nope.
It wasn’t comfortable at all.
Yes, I liked him, I loved him, and planned to spend the rest of my whole life with him *ya, ya, that time…* Tapi bukan berarti saya merasa seperti seorang Princess yang dikelilingi dengan perasaan bahagia luar dalam meskipun ada dalam rangkulan kemewahan dan kasih sayang seorang pacar yang super sempurna.
Tidak. Saya tidak sepenuhnya saya bahagia.
Karena saya..
Bukan seorang Princess…
Saya hanya manusia biasa, tidak cantik, tidak pintar, tidak sederajat, tidak punya apapun yang bisa dibanggakan oleh lelaki itu. Saat itu, bertahun-tahun pacaran sama dia, saya harus merasa ketakutan dan khawatir yang amat sangat karena saya takut tak sanggup untuk menjadi seorang perempuan yang pantas buat seorang laki-laki seperti dia.
Gorgeous guy…
Di mana setiap kali dia lewat… banyak perempuan yang melihat.
Dan begitu melihat saya… mereka langsung berbisik dengan pandangan yang *sumpah* nggak enak banget. Rupanya, VNDKKB alias Virus Narsis Demi Kebaikan Kita Bersama itu belum menjangkiti saya, sehingga setiap saat saya harus merasa minder karena harus berdampingan dengan seseorang yang sempurna seperti kekasih saya…
Seperti yang dibilang Carrie Bradshaw, tokoh favorit di Sex and The City, “I will never be the woman with the perfect hair, who can wear white and not spill on it…”
Karena memang….
Saya hanya perempuan yang bawel, cerewet, tingkahnya ajaib, berantakan…. and far far away from a ‘Princess’ kinda type. Saya emang badung banget, jahil… Bukan perempuan ‘normal’… Butuh waktu ekstra untuk bisa jatuh cinta sama saya…
— biasanya, after spending some times together, sipping coffee, talking ’bout lotta things.. then… mereka bisa melihat bahwa ada sosok yang ‘lumayan asyik’ di balik kemasan yang nggak banget ini.. 😀 —
Hmm… eniwei…
Sekalipun sang kekasih itu sudah berkali-kali bilang kalau saya ini spesial *justru bawelnya itu yang impressed him so much! how???* dan berkali-kali meyakinkan saya bahwa dia nggak salah pilih… saat itu, saya sama sekali tidak bisa berhenti bertanya-tanya. Apa dia khilaf yaa??? Atau buta, barangkali??? Bukankah mantan kekasihnya peragawati terkenal??? Why did he choose me???? *mungkin mau dijadiin tumbal untuk aji pengasih dan kesuksesan kali yaa.. hahaha*
Lalu saya mulai melakukan hal-hal yang aneh. Membanding-bandingkan diri sendiri dengan mantannya yang peragawati itu. Yang bikin ini aneh, saya selalu mencari-cari artikel tentang si perempuan di majalah-majalah seperti Femina dan Dewi. Browsing di internet. Sampai rajin nongkrong di depan televisi buat melihat si perempuan itu berakting di sebuah sinetron — dia main sama Marcel dan Marcella Zalianty.
Tindakan destruktif ini sangat ditentang oleh Gang Gila alias para sahabat yang bilang kalau ini sama saja menyakiti diri saya sendiri.
… because it was so damn true… after a while, saya malah kesakitan sendiri dan mempertanyakan lagi, bener nggak sih Kekasih mencintai saya seperti saya ke dia??
Mereka bilang, ini seperti menaburi luka dengan garam… Kita tahu, luka itu akan semakin perih, tapi hell, kita malah melakukannya.. more.. and more… day… after day… DAMN! How silly!!
We were broke up.. hanya karena issue yang nggak penting.
After three years, saya nggak sanggup….
Lalu kini, dia menghilang ke San Francisco 😦
Hhmmmm…
At some point, akhirnya saya sadar. Kenapa saya musti merasa tidak spesial? Bukankah ketika mereka memilih saya, tidak ada senjata api yang saya letakkan di pelipis mereka?? Bukankah saya tidak membawa rencong atau celurit yang saya letakkan di leher mereka??
I didn’t force them to come…
They came… because they thought I was special….
Hmmm…
Kenapa saya nggak bisa melihat diri sendiri lewat kacamata mereka? Kenapa saya harus membiarkan perasaan tidak penting itu lalu membuat saya minder??
Akhirnya saya mencoba untuk membuka mata….
Melihat diri sendiri dengan seksama.
Yes. I know. Saya nggak seseksi peragawati itu.. but hey.. my eyes are beautiful…
I know… I’m not as famous as those girls… but.. hey… I have lotta friends and they said, I’m friendly and easy going… and yes, fun to be with.
I know… I’m not as clever as those persons… but …. I can write!! Yes! I can write bunch of novels, essays, stories!! I am that good!!! 😀
So what to worry?
We’re all unique…
Tuhan menciptakan manusia yang tidak seragam; meskipun lahir kembar, jumlah tai lalatnya pasti beda, deh.. Perlu bukti?? Coba cari orang kembar, tanyain mereka, dan kalau masih nggak percaya, kamu paksa mereka buat lepas kostum… paling ntar dengan segera terjadilah peristiwa mengenaskan itu..
So don’t feel that you’re not special, yah… *sekaligus ngomong sama diri sendiri*
Because at some point, kekurangan kita… telah membuat orang lain jatuh cinta…. IT’S TRUE!
contohnya pujian kamu tadi, Sayang… Ternyata kecerewetanku ini, suara cempreng garing renyah ala rempeyek ini, kebawelan ini… yang bikin kamu tertarik sama aku…. 😉
I’m glad to be me…
I am so f*****g glad……. 🙂
saya juga heran entah setan macam apa yang merasuki istri saya hingga sedemikian cintanya sama saya (geer?), pegawai rendahan yang karirnya suram lantaran idealisme yang ternyata bukan sesaat, miskin, kumal, gendut (tapi 178 cm juga) dan kampungan… hehehehe
salam kenal, mbak…
NNNahhh.. gicu dong..
lihat dari kaca mata mereka..
semangat.. semangat…
ngakak baca komen bangpay..
beliaunya itu sawahnya suangat buasah..
*btw, kijang kapsulnya jangan dikasih cuman dong…
soale yg gak ada kapsulnya pun belum punya..: 😀
BangPay
Ahhh… mosok seeehhh…. ga percaya akuuuuu… 🙂
Kalaupun iya, mungkin istri Anda khilaf seperti mantan pacar saya itu…
*kidding Bang!!!*
OmJok
Lho.. ada tanda kutipnya, Om… Bukan CUMAN tapi ‘CUMAN’
Ini artinya… dia emang SUGIH POL………
dan apalah saya ini buat laki-laki seperti diaaaa… *nangis, mewek.. hehe*
bangpay,, kamu jujur sekali, huahahha, patut dipertanyakan tuh, apakah kamu pake susuk? hihihi… kidding….
jenguk aq dunk di niaalive.multiply.com
lala, kenapa ya, saya merasa, blog kamu, isinya, meski diperhalus, tapi teteup ujung nya menunjukkan kenarsisan mu?? astagaa.. coba atuh menulis yang lain, yang tidak penting tapi garing kalu dibaca,.. kriuk gitulah seperti blog saya.. ampun dj,,,
@Bang Pay:
sama bang… pacar saya itu juga cinta mati sama saya… lha wong kata orang2 ini wajah saya gak jelek2 amat alias ganteng, karir sebagai mahasiswa juga dibilang cukup sukses… saya sampe heran…
* sebagai penjelasan, ke-narsis-an kali ini ditulari oleh empunya blog ini… mohon mangap *
ah bu you’re so cool!! hahaha mencintai dan bangga sama diri sendiri itu pe er kalo buat saya! selalu ajah ada yang dirasa salah dan kurang… terutama karena memang saya melihat diri sendiri sebagai perempuan tidak sempurna, gendut, tidak cantik dan jerawatan, tidak pintar… damn pathetic !!!
dan itu menyebalkan!
kalo lagi pede bisa aja sih mencintai diri sendiri dengan sempurna… tapi kadang ngga nya lebih sering daripada iya nya… and i hurt myself in my low part!
hm… kalo punya pasangan sama! i became obsessive about his exes and that hurts me even more to know that sumtimes they’re so damn better than me in many side!!! heuh…
belajar ga demikian gimana yah…
pe er oh pe er…
saya justru ndak suka cewek cantik.. hahaha…
saya suka cewek yang wajahnya eksotis
pokoknya nggak eksotis kayak amingwanita… racun dunia….. *bersenandung lirih*
gak perlu minder jeunglala, it will be that way as long as you think that way…
Yg penting khan sekarang udah yakin dan percaya diri toh, bahwa cantik itu about mind set kita…
Sometimes, lelaki justru melihat wanita itu menarik, bukan dari penampilan fisiknya, tetapi dari obrolan yg nyambung misalnya… pokoknya chemistrynya dapet ajahh… hehehehe…
so, tetaplah percaya bahwa mbak cantik… karena pada dasarnyas emua wanita diciptakan cantik, tergantung apakah dia bisa menggali “kekayaan” apa yang paling banyak dia punya untuk menonjolkan dirinya sehingga dia semakin terlihat cantik dan menarik.
Salam hangat,
Silly
bangga am diri sendiri ituh wajib loh buk.. supaya gk minder :p
yg aq tau tuh, cowok suka dgn cewek yg nyaman dgn dirinya.. maka jadilah diri sendiri.. just be you..
*kok ky iklan yah o.O;
Nia:
Saya? Narsis?
I AM!
Ashardi:
Hahaha…. Bagus Pak… Bagussss… Yang penting PD daripada minder… 🙂
Nata:
Hey! Siapa bilang kamu ga cantik???? Try to look at the mirror…… kali ini, sambil lebih bersyukur karena jumlah matanya masih 2, hidungnya satu, dan mulut bawelnya satu juga..
And obsessive of an exes??
HUUUIIIIHHH!!
Banyak makan hatinya Buuuuuu!!! Damn!!!! *inget-inget dulu gimana sakitnya nih.. hehe*
Ndop:
Padahal tadinya, saya udah mau ngerekomendasiin si Aming.. ehh.. dicoret.. 😀
Gunawanwe:
Iya… itu kekuatan pikiran yaah…
Silly:
Mindset.. seperti yang dibilang Gunawanwe itu ya, Mbak…
Bener banget… setiap orang terlahir cantik.. tergantung kita juga gimna caranya menggali our inner beauty….
Makasih ya Silly!
Salam kenaaall……
Eechan:
Yup. Jadi diri sendiri aja.
we’re all unique.
dan bangga sama diri sendiri itu emang penting.
Biar dikata narsis juga… ayuk maree… lanjut aja.. hehehe…
Aunty itu ndak cantik…tapi sexy huakakakakak
*kkkaaaaabboooorrr*
masih cari-cari sepatu yang haknya paling tinggi dan tajam… arrrgghhhhhh…. ^^
inner beauty ya? outer beauty ku juga dapet kok.. wakakakakakaka….
waktu itu, emang asunaro belum deket… tapi Om tuh yang kebangetan, dia kan udah jadi temen curhat sejak bulan Mei gitu… eh posting ini kok belum dikomentarin.. piyeee thoooooo
hehe akhirnya komentar juga Om Tersayangnya Lala ini…. dimaapin, dimaapin… 🙂
btw… aku kan emang spesial Om.. buktinya bisa disebut Asunaro Bungsu, barengan sama tiga orang hebat… ^^
believe me lala , u’r the lucky one…cukup 3 th , kalau saja kamu bisa kenal jauh..kamu pasti akan menulis lain…..
Btw lupa……you are too damn good for Him ..he didnt deserve your love and your heart
So don’t feel that you’re not special, yah… *sekaligus ngomong sama diri sendiri*
*manggut2 setuju* ^o^