My life’s full of love stories. The tragic ones… the smooth ones… Ada yang happy endings… Ada yang sampai sekarang masih dendam kesumat membara dunia akhirat *hehe… hiperbolis sekali yah saya ini?* Ala hollywood? Ada juga…. Penantian tak berujung? Banyak.. banyak ternyata.. (guess I’m not the only one, afterall.. hehe)
Berkali-kali saya brainstorming dengan sahabat, keluarga, orang-orang terdekat, atau bahkan teman-teman bloggers mengenai perjalanan mencari jodoh. Asking how they met and fell in love… Asking why they decided to get involve in marriages and stuff… Dan satu hal lagi: Are they happy?
Saya memang orang yang sangat usil dan wanna know ajah. Kapan hari, saya spent time dengan salah satu mantan. Bermodal beberapa cangkir kopi dan hampir selusin nikotin, kami bicara soal cinta dan pernikahan. Well, sebelum kalian salah sangka, we weren’t talking about OUR plan to get married, since he’s already married with the woman he loves.
That night, saya terusik untuk mengklarifikasi soal rumour yang beredar mengenai kehidupan pernikahannya yang lumayan amburadul setelah dua tahun menikah. Menurut rumour, dia tidak bahagia. Menurut rumour, dia sedang dililit masalah yang tidak mudah.
Saat saya klarifikasi, dia hanya berkata *sambil tertawa sebentar*, “kata siapa gua nggak bahagia?”
“Jadi lu bahagia?”
“Iya.”
“Katanya ada masalah?”
Lalu dengan diplomatisnya, dia berkata, “Bukan hidup namanya kalau nggak ada masalah. Selagi masih hidup, gua rasa, gua akan selalu nemuin hal-hal begini. Ada bahagia, ada sedihnya juga.”
“Tapi…. bukannya hidup lu lebih bahagia pas dulu masih bujangan? Bisa pulang kapan aja, nggak ada yang nungguin. Bisa pergi kapan aja, nggak musti pamit. Bisa lirik sana lirik sini. Bisa ngabisin duit lu tanpa perlu mikirin anak bini lu….”
“Terus, mau sampai kapan gua begitu? Hidup ini dinamis, Non. Bergerak terus. Kalau gua nggak ikutan berjalan, gua bisa kegiles… ” kata dia sambil tertawa. Dia menghisap nikotinnya sekali lagi lalu menghembuskannya dengan satu kali hembusan panjang.
“Dan kenapa lu menikah dengan bini lu yang sekarang, bukan sama gue atau mantan lu yang lainnya?”
“Ini udah masalah hati, Non. Gua cinta sama elu… Kalo nggak, ngapain juga gua pacaran sama elu kan? Tapi… ini masalah panggilan aja, Non. Gua baru ngrasa siap menikah saat ketemu sama dia… I felt that crazy feelings…. dan saat itu gua putuskan, this was it.”
Lalu dia menikahi kekasihnya, yang dipacarinya dalam waktu beberapa bulan saja, meskipun tanpa restu orang tua dan keluarga besar *karena ketimpangan ekonomi*, dan akhirnya punya anak yang gendut dan lucu…
Saya nggak pernah menyangka bahwa petualangannya akan berakhir dengan perempuan ini. Saya malah berpikir bahwa dia akan berakhir dengan pacarnya (setelah saya) yang sudah bertahun-tahun dia pacari. Dia malah baru pacaran beberapa bulan saja sampai akhirnya memutuskan untuk menikahi calon istrinya saat itu. Hem…
Dan ternyata, it happens…. a lot malah.
Seorang teman baik malah memutuskan menikah setelah 4 bulan pacaran… JARAK JAUH pula!! They met in the internet. Ketemuan. Pacaran. Seriusin. Menikah. Padahal track record teman saya itu cukup kacau. Putus sambung, diselingkuhin, berselingkuh, dll dsb, sampai akhirnya merasa enough dan alhamdulillah bertemu juga dengan si suami. It took her 11 years of broken hearts and tears, before she finally met her destiny. Dan 11 tahun yang penuh dengan air mata itu terhapus dengan 4 bulan kisah cinta! How incredible!
Lalu cerita dari teman blogger, kalau dia menikah setelah 3 bulan berkenalan dengan calon istrinya saat itu…. dan sekarang? Dia hidup bahagia dengan istri dan 3 jagoan neonnya… 🙂
….tak ada yang jadi ukuran untuk soal jodoh.. bukan waktu, bukan siapa, bukan apa dan karena apa… mungkin itulah kenapa masalah jodoh adalah misteri… 🙂
Bukan hanya soal happy-ends. Banyak juga cerita tentang hati yang patah, kasih tak sampai, luka hati yang belum lagi sembuh, dll dsb.
Seorang sahabat… dia masih tenggelam dalam bayang-bayang masa lalu seseorang yang dicintainya diam-diam. Padahal si lelaki sudah menghilang, entah kemana, tapi cinta di hati sahabat saya itu masih ada… masih akan selalu ada…
Seorang teman baik… dia berjuang untuk melupakan lelaki yang diharapkannya bisa menjadi seorang Imam yang baik. Hubungan tanpa komitmen dijalaninya dengan sepenuh hati… sampai si lelaki bilang, dia lebih mencintai orang lain…
Seorang saya… Iya. Saya. Sedang berjuang untuk mencari tahu, apa sih keinginan saya ini? Siapkah saya? Betulkah saya ingin menikah atau saya hanya tak ingin sendiri?
Lalu, teman-teman pun berbondong-bondong datang memberikan nasihat dan pelukan terhangat mereka… Mereka hanya mengingatkan saya untuk terus bersabar… terus berdoa… dan menikmati saja perjalanan mencari jodoh ini.
Salah satu sahabat malah bilang begini: “Justru ini serunya, La… Kita asyik menduga-duga siapa jodoh kita… Eh dia bukan yaa? Ehh.. jangan-jangan cowok ini nih… Sampai akhirnya kita sadar, lho, kok ada getaran gini yaa… Dan cowok itu bikin kita pengen jadi istri dan ibu buat anak-anaknya…”
Hmmm…
Happiness comes when you least expect it.
Mungkin saya emang harus lebih menikmati saja pencarian ini. Tidak perlu pasang target. Tidak perlu musti dapat tahun kapan. Tapi live it, deal with it, and enjoy every seconds of it.
Dan ketika saat itu tiba… it feels like I’m listening to unexpected song.. lagu indah… lagu yang datang dan menghibur ketika saya tak mengharapkannya….
I have never felt like this
For once I’m lost for words
Your smile has really thrown me
This is not like me at all
I never thought I’d know
The kind of love you’ve shown meI don’t know what is going on
Can’t work it out at all
Whatever made you choose me
I just can’t believe my eyes
You look at me as though
You couldn’t bear to lose meNow, no matter where I am
No matter what I do
I see your face appearing
Like an unexpected song
An unexpected song
That only we are hearing(Dicuplik gila-gilaan dari lagu: UNEXPECTED SONG, Jose Mari Chan)
Special dedications to:
temen-temen yang udah ninggalin jejak di post berjudul “I’m Listening… Om, you’re right. Saya dapet bahan buat nulis jadinya.. hehehe…
Luv ya Guys!
how we feel our clicks… look for our clicks… that’s why journey of love is such a mystery… 😀 It’s magically. It’s beautiful. You’re right. It’s not about how long. It’s about a perfect timing. Thank you….
salam kenal yah…
you blow my heart! 🙂 thank you Om! *GR.. GR…* mesam mesem dewe.. hehe
mendingan ga usah disuruh pilih tapi being forced to deal with it?? gituh?? Hmm….
capek ga sih Nat, terus menganalisa kenapa begini kenapa begitu? kalo lagi waras, saya nggak peduli sama cinta yang ribet… tapi begitu lagi sensi/mellow/gila/sinting/dan kebanyakan waktu luang 😀 , yang ada sok2 observasi… terus cape2 sendiri… terus ngamuk.. terus sedih.. terus menderita… nangis2 deh… haha.. payah …
Semoga kamu bisa nyampe goal sama yang ini yah… *demam euro cup 2008*